Sersan polisi Achumyelof yang mengenakan mantel baru sambil tangannya menggenggam sesuatu, berjalan melewati pasar. Ia diikuti seorang polisi berambut merah yang membawa benda-benda hasil sitaan. Suasana sepi tampak dimana-mana. Tidak ada seorang manusia pun di pasar. Pintu-pintu terbuka dan jendela-jendela toko menatap sedih ke bumi Tuhan seperti mulut-mulut lapar yang terbuka.