Generasi muda juga menghadapi berbagai tantangan dalam mengembangkan ekonomi kreatif di era digital. Beberapa tantangan dalam mengembangkan ekonomi kreatif di era digital:
1. Persaingan yang Ketat di Pasar Digital, mereka harus menonjolkan diri di tengah banyaknya pelaku bisnis kreatif lainnya.
2. Akses Terhadap Modal dan Pendanaan, memulai bisnis kreatif membutuhkan modal yang cukup, baik untuk produksi, pengembangan produk, ataupun pemasaran. Kurangnya akses terhadap modal bisa menghambat mereka dalam mewujudkan ide-ide kreatif mereka.
3. Kurangnya Infrastruktur Digital yang Memadai di Beberapa Daerah, akses internet yang terbatas dan kecepatan internet yang rendah bisa menghambat mereka dalam menjalankan bisnis online. Terbatasnya infrastruktur digital juga menghambat mereka dalam mendapatkan informasi dan pelatihan yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis mereka.
4. Peraturan dan Hambatan Pemerintah, proses perizinan yang rumit dan birokrasi yang berbelit-belit bisa menghambat mereka dalam memulai dan mengembangkan bisnis.
5. Persaingan Bisnis yang Tidak Sehat, mereka harus berjuang untuk mendapatkan tempat di pasar yang sudah dipenuhi oleh pemain-pemain besar.
6. Kurangnya Pengalaman dan Pengetahuan Dalam Bisnis, banyak generasi muda yang baru memulai bisnis tanpa memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup. Hal ini bisa membuat mereka kesulitan dalam mengelola bisnis, mengembangkan produk mereka, dan menghadapi persaingan.
Meskipun menghadapi banyak tantangan, generasi muda tetap memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia. Dengan dukungan dari komunitas kreatif, pemerintah, dan lembaga swasta, mereka dapat mengatasi tantangan dan membangun ekonomi kreatif yang kuat dan berkelanjutan.
Dalam ekosistem yang dinamis ini, peran generasi muda sebagai inovator, kreator, dan pengusaha sangat penting untuk memastikan ekonomi kreatif terus berkembang dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional maupun global.