Mohon tunggu...
KOMENTAR
Film

Paradigma dalam Film "Siapa di Atas Presiden?"

30 September 2021   13:03 Diperbarui: 30 September 2021   13:10 5380 10

  • Judul Film: Siapa Diatas Presiden
  • Sutradara: Rahabi Mandra dan Hanung Bramantyo
  • Rilis Film: 26 Februari 2015
  • Berikut isi & sinopsis dari film Siapa Diatas Presiden:

  • Film ini menceritakan tentang Ricky Bagaskoro, seorang anak yang duduk dibangku sekolah menengah atas (SMA), dia merupakan putra dari salah satu calon presiden (capres) periode 2014-2019, dari 3 capres diantaranya: Bagas Notolegowo, Faisal Abdul Hamid, dan Syamsul Triadi. Bagas Notolegowo, seorang ayah dan juga capres yang menginginkan putranya untuk melanjutkan karirnya sebagai seorang politikus, namun keinginannya berbentur dengan kemauan Ricky, yang mana Ricky menginginkan untuk mengajar anak-anak terlantar di Papua sebagai bentuk dedikasinya setelah lulus dari bangku SMA.

  • Begitu banyak rintangan yang harus dihadapi Bagas Notolegowo untuk menuju pada hari H pelaksanaan pemilihan umum (PEMILU). Jangankan menuju hari H untuk, duduk dikuris debat saja banyak terjadi pertikaian hingga pertumpahan darah, yang mana hal ini tidak hanya melibatkan antar kandidat presiden, namun juga pihak lain yang bersangkutan menganai hal tersebut.

  • Beberapa hari sebelum PEMILU, Bagas Notolegowo terjerat kasus pembunuhan terhadap kepala departemen keuangan, Ramadhan Hasyim. Hal ini hanya berupa dugaan yang terus mendapat intrik dari pihak dalam yang menjadi pihak kontra saat Bagas kelak menjadi orang nomor satu di Indonesia, sehingga kasus pembunuhan ini dijatuhkan sebagai bentuk fitnah yang mana kemudian diberatkan kepadanya.

  • Kasus Bagas membuat putranya geram terhadap tindakan oknum-oknum yang diluar dugaan saat ayahnya menjadi capres. Ricky dengan keberaniannya bersikukuh untuk menyelidiki kasus ini, dia tidak sendiri melainkan awal perjumpaanya dengan mantan pengacara, idealis, dan tersohor atas pendiriannya dalam membela kebenaran, serta beberapa kali memenangkan kasus-kasus hukum yang ia atasi, Khrisna Dorojatun.

  • Ricky berhasil membujuk agar mantan pengacara itu mau kembali lagi menangani kasus ayahnya, karena ia yakin bahwa kasus ini hanya sebuah fitnah yang dituduhkan kepada Bagas. Keduanya ditemani oleh putri Khrisna Dorojatun, Laras. Beberapa pihak lain juga membantu seperti iptu Asti, mereka melewati hari demi hari dengan perkelahian sampai pada hari dimana satu persatu pihak Bagas dihabisi nyawanya oleh Satria dan sekutu-sekutunya.  

  • Sampai pada akhirnya Ricky dan Laras bertekad untuk menuntaskan kasus ini, dengan tujuan menyuarakan kebenaran dan menegakkan keadilan di Indonesia. Mereka dengan bekal keberanian hingga menyudutkan posisi oknum-oknum yang berusaha mengendalikan presiden. Hingga ada babak dimana penonton dibuat bimbang dengan sikap salah satu capres, Faisal Abdul Hamid yang terkesan memihak pada kubu yang salah, namun pada akhirnya harus mati pada saat acara talk show di salah satu chanel TV Nasional, karena sebenarnya ia juga tidak mau dikendalikan oleh oknum yang salah melainkan tetap pada prinsip seorang bangsawan sejati.

  • Dan pada akhirnya Satria salah satu pihak oknum yang berniat mengendalikan presiden mati dibunuh oleh Laras, dan sidang mengenai kasus Bagas sebagai tuduhan yang tidak memiliki bukti valid telah berhasil di tumpas. Bagas Notolegowo dinyatakan bebas dan berhasil terpilih menjadi presiden Indonesia periode 2014-2015, dengan pidato kemenangannya "Indonesiaku, Nusantaraku. Pemilu tahun ini mengingatkan saya pada pemilihan pemimpin di tahun lalu. Mereka bertarung, berjuang, bertekad untuk satu kemenangan, kemerdekaan Indonesia. Apakah pemimpin-pemimpin kita saat ini memiliki tujuan yang sama? Jawabannya ada didalam lubuk hati saudara-saudara sekalian. Tidak ada lagi sandiwara. Rakyat bukan penonton. Rakyat adalah raja. Pemerintah adalah pelayan. Saya adalah pelayan. "(Bagas Notolegowo).                                   Hal yang saya sukai dari film ini mengenai cara Sutradara membuat penonton terbawa dengan cerita dan juga terpengaruh dengan setiap dialog tegas yang dibacakan serta karakter tokoh yang dibawakan. Karena faktor tersebut penonton merasa sadar bahwa perlunya hak untuk meyuarakan kebenaran dan juga keberanian untuk mengakkan keadilan.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun