menghardik dan memarahinya dengan suara keras, hingga Anto yang berpenyakit jantung dan gagal ginjal itu jatuh pingsan. Bahkan neneknya yang sudah rentapun ikut-ikutan mencubitnya hingga biru-biru, yang membekas hingga kesekujur tubuh mungilnya. Tujuan hukuman itu hanya satu :agar anto jera dan segera mau bersekolah lagi. Memang dasar anak kecil, semakin dimarahi semakin gak
menurut. Hal inilah yang menyebabkan pihak keluarga semakin keras menghukumnya...... Ketika ditanya wartawan, ketua Perlindungan Anak berujar:
"Perlindungan terhadap hak-hak anak di Indonesia masih lemah, sehingga sering terjadi tindak kekerasan terhadap anak, oleh sebab itu kita harus menjadi pengawas terhadap masyarakat yang sedang sakit ini! ".
"Apa pasalnya sehingga Anto tak mau kesekolah lagi ?", penyebabnyapun sepele; karena ia tak bisa membuat kalimat dengan kata "nenek" ketika sang guru menugaskannya untuk maju kedepan kelas. Panik dan senewen karena tak menyangka bakalan ia yang kena tunjuk, maka iapun berfikir sejenak- lalu dengan spontan tiba-tiba saja terilintas dikepalanya barisan kata-kata bombastis yang yang pernah didengarnya dari sebuah berita TV kriminal ibukota, "Seorang nenek dijitak..ga terima, cucu dibakar!" ...akibat ulahnya itu, sontak saja teman2 Anto yang membacanya pada tertawa. Sejak saat itulah ia trauma dengan kata "nenek" ; entah terbayang cubitan sang nenek atau kalimat konyol yang pernah dibuatnya. Kisah ini harus menjadi sebuah keprihatinan kita bersama, bahwa masih saja ada orang dewasa yang bertindak alpha. dan saya ingin menyatakan bahwa: " Hari gini masih aja ada orang dewasa yang bisa dibohongin!" dan Anda adalah salah satu orang yang alpha tersebut, sehingga tetap setia membaca tulisan ini hingga habis . hehhheheheheh.............. Seandainya aku nanti menikah dan jadi seorang ayah....bagaimana ya cara melindungi anak2ku dari berita kriminal yang tidak mencerdaskan tsb...smoga hal tsb menjadi bahan perenungan bagi kita semua!....