Guru Kita "Lupa" Hak dan Kewajibannya (Dilema Penolakan UKG)
29 Juli 2012 13:11Diperbarui: 25 Juni 2015 02:28229614
Apakah bapak / ibu guru sudah merasa kompeten dengan kemampuannya, sehingga harus menolak UKG ?
Apakah bapak / ibu guru sudah puas dengan hasil pendidikan yang dihasilkan selama ini ?
Jika siswa diuji kemampuan kompetensinya, mengapa guru harus menolak diuji kompetensinya selaku jembatan ilmu pengetahuan ?
Jika mampu mengapa harus menolak UKG ?
Jika tidak mampu mengapa kita harus menutup mata, jika pemerintah akan memberikan jalan terang kepada guru ?
Mengapa guru menghadapi UKG tidak sesuka cita seperti halnya pada saat awal diluncurkannya sertifikasi guru atau pada saat menerima tunjangannya ?
Bagaimanakah dengan hak yang diterima dan diberikan kepada bapak / ibu guru oleh pemerintah melalui tunjangan sertifikasi ?
Salahkan jika pemerintah menuntut kewajiban bapak / ibu guru atas pemberian tunjangan tersebut ?
Jika UKG dianggap pemborosan, lebih boros manakah peningkatan kompetensi guru tanpa melalui pemetaan, sehingga pemerintah harus mengeluarkan biaya untuk diklat/pelatihan secara acak tanpa mengetahui lebih dahulu mana yang kurang dan manakah yang lebih ?
Jika UKG dianggap kurang tepat, bagaimanakah pola yang lebih baik ?
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.