Bismillahirrahmanirrahim. Tidak berapa lama lagi, hasil perhitungan cepat atas pemimpin baru bangsa ini akan segera diketahui. Habis sudah masa, dimana kita saling mengedepankan pilihan kita. Awalnya saya ingin membuat judul
"Selamat, atas tindakan kampanye kalian, akhirnya saya tidak memilih". Tapi biarlah judul tersebut menjadi tema dalam tulisan saya kali ini. Jujur saja, sampai pagi tadi, saya masih ragu siapa yang akan saya pilih dan saya percayakan untuk sebagai pemimpin bangsa ini. Beberapa hari yang lalu saya sudah berusaha berdoa, agar hati saya dikuatkan oleh Allah swt untuk memilih calon pemimpin ke-tujuh bangsa ini. Namun entah mengapa, sampai waktu pemilihan, malah tulisan inilah yang terpikirkan untuk saya buat. Akhirnya inilah tulisan saya yang tidak memilih atau tidak berpartisipasi dalam pemilihan umum calon presiden 2014-2019 kali ini. Latar belakang kenapa saya menulis tulisan ini sederhana, anggap saja saya termakan kampanye 'hitam' yang banyak beredar selama ini. Saya sedikit menyesal, kenapa saya mengenal facebook.com sebagai teman saya saat saya menghidupkan komputer. Luar biasa betul kejadian yang terjadi selama masa kampanye pilpres 2014 di facebook. Terlebih lagi di kompasiana ini. Dan di media sosial lainnya. Kesalahan saya adalah, mengapa saya rajin sekali mengikuti kiriman yang ada di media, baik itu di internet atau di tipi. Saya menyesal kenapa bukan al-quran yang menjadi sahabat saya. Melalui tulisan ini, saya tidak mungkin mengungkapkan soal pilpres 2014. Bisa jadi, saat tulisan ini belum jadi dimuat, hasil hitung cepat sudah diketahui. Hari ini saya agak sedikit enggan menampakkan jemari tangan saya apabila saya pergi salat berjamaah di masjid. Kita semua adalah satu bangsa. Untuk apa kita ribut memperjuangkan jagoan kita, sementara persahabatan, pertemanan, persaudaraan yang kita bangun dan kita mulai dengan cara yang mudah dan tidak mudah rusak lantaran apa yang kita yakini adalah benar dan yang tidak kita yakini itu adalah salah. Saya sangat menghargai apabila teman-teman semua sudah memilih siapa yang akan memimpin bangsa ini 5 tahun ke depan. Okelah jika pilihan teman-teman itu ternyata adalah benar. Lalu bagaimana dengan sebagian bangsa ini yang memilih berbeda. Apa berani kita menyalahkan mereka? Saya akan mencoba menulis tulisan kali ini dengan tidak mengebu-gebu. Namun, dikarenakan jiwa muda saya (28 tahun) bisa jadi saya keceplosan melakukan kesalahan. Mari kita kaji arti kampanye itu sendiri. Bagi saya, kata kunci dari kata kampanye itu sendiri adalah "mengajak". Walaupun saat saya melihat aplikasi kbbi luring 1.5.1 arti kampanye adalah:
kam·pa·nye n 1 gerakan (tindakan) serentak (untuk melawan, mengadakan aksi, dsb); 2 kegiatan yg dilaksanakan oleh organisasi politik atau calon yg bersaing memperebutkan kedudukan dl parlemen dsb untuk mendapat dukungan massa pemilih dl suatu pemungutan suara;
KEMBALI KE ARTIKEL