Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Pelaksanaan Program Pemantauan Status Gizi Bayi Melalui Edukasi Pengukuran Antropometri dan Interpretasi Status Gizi

2 Januari 2023   22:20 Diperbarui: 4 Januari 2023   12:18 1131 2
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak perlu dilakukan setiap bulan sebagai langkah deteksi dini kejadian gagal tumbuh pada anak. Kegiatan tersebut dilakukan dengan melakukan pengukuran antropometri yang dilaksanakan melalui program posyandu setiap bulannya. Data pengukuran antropometri yang tidak akurat mengakibatkan kegagalan deteksi dini pada gangguan kesehatan anak sehingga berdampak pada penanganan masalah kesehatan yang tidak tepat. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang prevalensi balita stunting di Kecamatan Banyumanik per Oktober 2022 adalah 1,496% dengan total sebanyak 1.423 dari jumlah total 95.057 balita. Kelurahan Padangsari menjadi salah satu wilayah penyumbang kasus stunting di kecamatan ini dengan jumlah 18 kasus. Hasil survei dan observasi di Kelurahan Padangsari, Semarang masih ditemukan praktik pengukuran antropometri yang tidak sesuai standar dan sedikit kader kesehatan yang mengetahui cara melakukan ploting maupun pembacaan KMS. Akibatnya data status pertumbuhan anak yang disajikan kurang akurat dan berdampak pada penanganan program stunting yang kurang tepat. Berdasarkan data tersebut, mahasiswa peserta MBKM FKM Undip 2022 menyelenggarakan Program Pemantauan Status Gizi Bayi (Pengukuran Antropometri dan Interpretasi Status Gizi). Kegiatan tersebut bertujuan untuk memantau status gizi bayi di Kelurahan Padangsari dengan cara melakukan edukasi cara pengukuran antropometri serta interpretasi status gizi. Interpretasi status gizi dapat dilihat dengan melakukan ploting yang baik dan benar di KMS balita sebagai upaya deteksi dini masalah gangguan pertumbuhan termasuk stunting. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun