Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

"Terpaksa" Shalat Malam

8 April 2011   01:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:01 89 1
Ada satu kebiasaan yang mengganggunya. Setiap malam dia akan terbangun (nglilir- Jawa) 2 atau 3 kali untuk buang air kecil. Lumayan mengganggu, karena setiap malam tidak bisa menikmati tidur panjang, tidur yang tanpa terganggu dengan urusan ke belakang.   Berbagai upaya telah dilakukan. Antara lain, tidak minum beberapa sejam sebelum tidur, men-set suhu AC di kamar tidak terlalu dingin dan berselimut tebal saat tidur. Namun, semuanya itu tak membuahkan hasil. Tetap saja terbangun di tengah malam beberapa kali.  Dia memang belum mendatangi dokter untuk berkonsultasi. "Kebiasaan" ini sudah berjalan sekitar 2 tahun.

Suatu ketika, seperti biasanya dia terbangun di tengah malam. Masih dengan kantuk yang berat, dia keluar kamar menuju kamar mandi untuk buang air. Sepersekian detik, melintas dalam benaknya sebuah ayat yang artinya "Tidaklah Tuhan menciptakan segala sesuatu itu dengan sia-sia". Saat itu juga, dia tersadar bahwa dibalik "kebangunan"-nya di tengah malam, terselip sebuah hikmah ibadah. Alangkah sia-sianya apabila dia diberi "nikmat" bisa bangun di tengah malam, tetapi tidak dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal positif. Hal positif dan utama yang bisa dilakukan di tengah malam adalah shalat malam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun