Aku belum pernah menetap dalam jangka waktu panjang selain di kota ini.
Dulu sekali, aku sempat ingin pergi dalam rangka melarikan diri. Merasa bahwa kota ini telah tergenang cita yang tak dapat kuraih lagi. Rasanya tempat ini mendadak sempit dan udara bebas berkeliaran terasa sukar kuraih. Aku sesak nafas, dimana saja.
Pada akhirnya, aku memang tak kemana-mana, tetap disini seraya melihat tempat ini berbenah dan mengembangkan diri. Jalanan semakin padat, menyebrang di zebra cross saja sulit sekali, harus bertanding melawan kendaraan roda dua yang tak takut mati. Kota ini menjadi “kota-aku” dimana mereka mementingkan ke-aku-annya. Mengerikan.