Langkah-langkah kaki menuju musolla asrama itu menjadi saksi. Sebuah terminal pemberhentian aktivitas kami. Betapa keterperanjatan telah sukses memberi kami pelajaran. Memberi kami bahan untuk merenung sejenak. Mencairkan kebekuan jenak yang telah lama kami biarkan tanpa keberartian yang signifikan.