Innalillahi wa innailaihi Rojiun … Telah berpulang Pak Tandi Skober – sastrawan, budayawan, cerpenis, essais yang baik hati, humoris, sederhana, rendah hati dan bersahaja.Saya pribadi merasa amat kehilangan sosok beliau. Tiga minggu lalu kami masih berbincang lewat inbox facebook, siapa sangka pagi ini saya mendengar berita duka itu. Saya jadi teringat salah satu paragraph dalam tulisan beliau, “Waktu pada akhirnya seperti pisau nasib yang memotong pelan-pelan usia kita. Itulah sebabnya kita harus berbuat sesuatu, untuk sesuatu yang pasti dan jelas. Sesuatu itu langkah dari masjid ke masjid menuju kematian (Ayat-ayat putih, 2012).