Siang merangkak menuju senja. Setelah membuat tanda salib penutup doa untuk arwah ayah yang baru saja dimakamkan dua minggu lalu, aku melangkah meninggalkan pemakaman menuju mobilku. Kususuri jalanan menuju sebuah desa. Di jok kursi sebelahku tergeletak sebuah novel. Pada bagian sampulnya tertulis nama ayah sebagai penulisnya. Buku itu baru saja terbit satu bulan sebelum ayah meninggal. Dalam keadaan lemah ayah berpesan padaku untuk memberikan satu buku novel itu kepada seseorang.
KEMBALI KE ARTIKEL