Dikutip dari Kendari info, beberapa isu yang dimaksud adalah naiknya harga BBM, kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng, pemindahan ibu kota negara (IKN), kenaikan pajak, penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Namun, hal ini mendapatkan beragam komentar dari netizen Indonesia. Tentu saja tidak semua menunjukkan dukungan terhadap mahasiswa, ada juga yang bersikap kontra dengan beragam alasan.
Berikut beberapa komentar netizen di konten tik tok yang menayangkan terkait demo mahasiswa 11 April 2022.
@BoyChild: "Demo minyak naik. padahal nyatanya memang seluruh dunia minyak naik. Demo tolak 3 periode. Padahal presiden sendiri bilang ga minat 3 periode."
@Rian Fahardhi | Presiden Gen Z. "Demonstrasi itu hak untuk menyatakan pikiran, kalau kita memprovokasi orang untuk menyatakan pikiran apa yang salah tuh?"
@Anto ardian: "Bukan tidak mendukung, tapi harus jelas apa yg didemokan! Dipelajari dulu apa yg mau didemo, melerai kesalahan dengan cara salah yaitu kejahatan besar."
@Ali mansur: "Demontrasi aslinya bisa damai gak rusuh asalkan para penjabat tinggi mau turun bukannya malah ngumpet."
@Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan: "Jika mahasiswa sudah tidak di percaya, lantas yg memperjuangkan rakyat siapa lagi?"
@Wirdot: "Saya setuju di demo tapi yang penting jangan anarkis ...,"
@nasigorengkarethiji: "Miris, ternyata berilmu dan berpola pikir baik ga selamanya harus pake jas percuma juga sih pake jas dan gelar tinggi kalau masih mudah terprovokasi."
Terlepas dari semua komentar netizen, tidak ada yang salah dari aksi demonstrasi. Hal ini justru menunjukkan bahwa Indonesia masih menjunjung tinggi nilai demokrasi dan sebagai agent of change, tentu mahasiswa sangat berperan penting terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai mampu mensejahterakan rakyatnya, bukan sebaliknya. Tapi, sebagai iron stock, mahasiswa juga dituntut mampu menilai mana yang baik dan mana yang buruk dan mampu menunjukkan akhlak yang baik disetiap kondisi. Tidak terkecuali ketika ia berdemo.
Sebagai mahasiswa, mari unjukkan rasa dengan budi pekerti, tidak dengan rasa benci. Berdemo tanpa merusak fasilitas rakyat akan lebih baik apalagi tidak dengan anarkis. Dengan itu, suara rakyat tersampaikan dengan baik tanpa merusak nama mahasiswa itu sendiri.