Misalnya, tiba-tiba beberapa kawan yang dulu sempat mendapat kuliah pengembangan masyarakat bersama saya di kampus, menghubungi saya dan mengabarkan bahwa mereka kini aktif di masyarakat sebagai pengelola dinamika perubahan, ada yang mengabdikan diri sebagai bagian dari Indonesia Mengajar, ada yang menjadi Social Entrepreneurship, dan beragam profesi yang berkaitan langsung dengan masyarakat.
Saya gembira sekali. Sebagai guru, kebahagiaan terbesar memang bukan mendapatkan materi. Tetapi mendengar bahwa mantan anak muridnya berkembang melampaui saya.
Kata Bapak saya, ini adalah filosofi menanam kacang panjang. Kacang panjang yang baik adalah kacang panjang yang mampu tumbuh subur melampaui turus (tonggak/penyangga) yang menopangnya. Jadi, jika guru seperti saya ternyata kalah pintar oleh mantan murid-muridnya, berarti dia berhasil.
Saya yakin, mereka yang seperti saya sebutkan di atas, sangat banyak. Ada yang dikenal, ada yang tidak. Tetapi kelak, energi ini akan saling berhubungan. Sebab mereka ada dalam medan energi yang sama, yang bisa saling bersinergi dan menebar kekuatan.
***
Ilmu sosiologi mengajarkan kepada saya bahwa di antara kekuatan masyarakat adalah "jaringan sosial" atau "social network". Simmel, salah satu sosiolog yang mengkonstruksi teori ini menjelaskan bahwa masyarakat itu bisa dipahami jika kita bisa menemukan bagaimana pola-pola jaringan yang hidup di antara mereka.
Dalam ilmu fisika, mungkin inilah yang dimaksud dengan medan-medan energi yang saling berelasi, berhubungan, dan melahirkan energi baru.
Saya tetap yakin, gelombang #Optimisme akan tetap hadir, muncul, dan menggantikan pesimisme yang kini tengan disebarkan sejumlah pihak untuk "menghancurkan" negeri ini.
Salam #Optimis
@InspirasiTantan