Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Korps PMII Puteri dan Persoalannya

1 Juni 2022   18:34 Diperbarui: 8 Juni 2022   07:27 247 1
"Manusia dikutuk untuk bebas".
(Jean Paul Sartre)

"Yang kita perlu bukan pembiakan kelompok, kontradiksi dan proses penyelesainnya bukan di situ, namun pada persatuan-kesatuan untuk menghapusnya".
(Tan Maulana)

---

Seperti cikal bakal pendirian KOPRI, bertujuan untuk supaya lebih fokus menggali, mengaji, dan mengampanyekan serta mengaktualisasikan konsep kesetaraan gender secara riil. Pendeknya bisa bebas dan merdeka dari budaya dan praktek maskulin-patriarki dalam relasi sosial.

Alih-alih untuk proses penyadaran, kenyataannya kelompok ini melanggeng dan konsep kesadaran tidak dapat disosialkan---kesetaraan gender menjadi segudang percakapan dan rencana tindak lanjutnya hanya menjadi slogan modal semangat.

Lagi-lagi ini adalah persoalan yang harus diselesaikan, bagaimana tidak, upaya untuk menghapus streotip buruk dan kelas (kuat lemah) malah yang ada adalah pemisahan simbolik diterjemahkan secara riil dalam struktur sosial yang pada gilirannya egaliter menjadi absurd untuk diperjuangkan.

Salah dua dari sekian persoalannya adalah; SIG---proses kaderisasi ini diberlakukan hanya bagi kaum perempuan di tubuh PMII. Padahal di sana ada kata 'gender' maksudnya dalam proses kaderisasi itu mestinya laki-laki juga ikut dilibatkan. Ingat kata 'gender' yang menjelaskan sifat laki-laki dan perempuan.

Yang kedua, proses penjaringan penyelesaian isu-isu asusila, pelecehan dan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak nyaris tidak dengan laki-laki. Penyelesaiannya selalu secara kelembagaan ke-KOPRI-an.

Lalu, apakah iya proses penyelesaian masalah seks atau lebih tepatnya yang dialami kaum perempuan apakah harus dituntaskan oleh perempuan saja?

Ada ketertarikan dalam melihat fenomena ini dengan pendekatan Akselerasionisme Gender.

Yang mana dalam lingkungan sosial kemasyarakatan, perempuan dinomorduakan sehingga ini menantik semangat perlawanan dan menjadi pengaruh penting untuk menganalisis kekuatan sosial, ekonomi, budaya, dan libido sampai melahirkan proses akselerasi.

Apa itu Akselerasi gender?

Dalam bukunya Eme Flores & Vikky Storm, Manifesto Akselerasionis Gender, "Akselerasionisme gender menggunakan proses pembusukan alamiah gender guna menghancurkan sistem kelas gender.

Sedangkal yang saya pahami, buku ini sangat provokatif. Jika dikaitkan KOPRI tentunya mereka telah melakukan pembusukan secara radikal guna mendapatkan kemerdekaannya.

Pendekatan dalam konsep ini menunjukan bahwa, KOPRI didirikan karena kontradiksi dan ketidakstabilan internal, dan penghapusan sistem struktur kelas internal harus dilakukan dengan segera.

Kendati demikian, sahabat-sahabat militan jangan sampai terjebak pada kemerdekaan kaum perempuan (tanpa ada perjuangan laki-laki).

Lalu apa masalahnya? Yang saya soroti di sini adalah, pendirian KOPRI justru melahirkan kontradiksi antagonistis baru, meskipun iya, bahwa perempuan harus membentuk komunitas agar lompatan kualitatif lebih mudah untuk digerakan, 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun