Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Cita-cita ku....!

24 Mei 2012   08:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:53 133 0
aku seorang guru yang berpenghasilan 375rb per bulan bersuamikan seorang karyawan berpenghasilan 2jt per bulan.

aku ingin menuangkan mimpi ku, yang kebanyakan orang mengatakan tidak mengkin dengan melihat kondisi keuangan ku saat ini.

beberapa bulan setelah aku melahirkan anak ku yang pertama yang sekarang berusia 6th, aku meminta untuk di PHK kepada atasan ku yang bernama ci Sakno. karena aku ingin merawat anak ku dan kebetulan juga sedang ada pengurangan karyawan di perusahaan tempat aku bekerja.

singkat cerita, aku sudah tidak bekerja di perusahaan lagi, setelah di PHK aku hanya ibu rumah tangga biasa saja.

suatu hari, pembantu rumah tangga tetangga ku datang kerumah ku. bermaksud untuk menanyakan apakah aku butuh pembantu atau tidak.

sebenarnya aku tidak butuh karna aku sudah tidak bekerja lagi. tapi mendengar ceritanya tentang kondisi keluarganya aku jadi prihatin dan aku mengatakan, baiklah saya terima permintaan ibu, kira-kira siapa yang akan bekerja nanti? tanya ku.

ibu itu menjawab, anak ibu yang akan bekerja, ga usah khawatir anak saya sudah bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga ko. jelasnya.

keesokkan harinya datang seorang gadis kecil kira-kira berusia 12 atau 13 tahun. aku bertanya. ade siapa dan mau apa?

dia menjawab, saya kartika anaknya ma bonah, kemarin kata emak ibu nerima saya kerja dirumah ibu.

aku kaget, haaah ko anak kecil pikir ku.

sebelum aku persilahkan untuk bekerja aku tanya-tanya dulu tentang anak itu.

aku ajak duduk, lalu aku mulai bertanya, kamu tidak sekolah?. itu pertanyaan ku yang paling pertama karena menurutku anak seusia itu harusnya masih sekolah di bangku SMP kelas 1.

dia menjawab, engga bu, tanya ku lagi. kenapa? emak ku ga punya uang. jawabnya.

tanya ku lagi, trus kamu ngapain dirumah. nga ngapa-ngapain cuma main aja. tapi aku ingin bantuin emak cari duit biar kita semua bisa makan. jawabnya.

hati ku miris mendengarnya, aku menahan air mata ku biar tak jatuh didepannya, rasanya sesak dada ku mendengar ceritanya.

kemudian aku persilahkan dia untuk memulai pekerjaannya, dan aku pesan, jangan panggil saya ibu yah panggil aja mba atau teteh, ingat saya tidak menganggap kamu sebagai pembantu, anggap ajah saya kakak mu atau saudaramu. pinta ku.

setelah kejadian itu, saya sering jalan-jalan kekampungnya untuk meliha-lihat kondisi warga disana.

saya kaget melihat masih banyak orang yang tidak mampu disana.

setelah itu aku sering melamun dan berfikir. oh ternyata masih ada orang yang lebih susah dari saya, saya dilahirkan dari keluarga yang sederhana, bapak  hanya supir truk yang tidak menentu penghasilannya, emak seorang amil (tukang mandiin mait). yang tidak boleh mematok bayaran. (desah ku dalam hati).

waktu remaja aku berpikir keluarga ku keluarga susah atau miskin, tapi ternyata ada yang lebih melarat lagi dari keluarga ku,

aku harus bersyukur karna kau masih disekolahkan sampai MAN/sma. orang lain belum tentu bisa sekolah.

setelah melewati kejadian-kejadian tersebut, aku berfikir (seandainya aku punya uang banyak akan kubangun sekolah geratis untuk orang-orang tidak mampu) karna waktu itu belum banyak sekolah yang gratis. baru di jakarta saja. tidak seperti sekarang.

singkat cerita sampailah di tahun 2010. aku melahirkan anak ku yang kedua tepatnya pada tangga 24 januari 2010.

kami sekeluarga mengadakan acara gunting rambut anak kami yang ke2, yang diberi nama Khoirur Rasyid Akhmad

satu hari sebelum acara tersebut, aku mendapatkan surat dari sebuah redaksi , disana disebutkan bahwa aku memenangkan undian berhadiah, yang dimana aku sebagai pemenang pertama. hadiahnya berupa mobil AVANZA. aku sangat senang sekali, dan teringat akan mimpi ku untuk membuka sekolah gratis.

malamnya aku beritahu kepada keluargaku yang memang mulai berdatangan, aku beri tahu kepada bapak ku mengenai surat tersebut. tapi semua keluarga ku bilang itu bohong, itu penipuan, ga usah dilayani.

padahal aku merasa memang pernah mengirimkan persyaratan untuk mengikuti undian tersebut. dan di surat itu tertera tulisan tangan ku sebagai bukti kalau itu benar. tapi tetap mereka tidak percaya.

akhirnya aku batal lagi untuk mencapai mimpiku.

suatu hari aku ditelepon oleh saudaraku kalau dia butuh guru untuk tk nya. aku menawarkan diri untuk menjadi gurunya. dan dia pun menyetujuinya.

singkatnya aku menjadi guru di tk saudaraku, lalu aku berfikir mungkin ini awal langkah ku untuk mencapai mimpiku.

akhirnya aku memutuskan untuk kuliah, padahal waktu itu keuangan ku sedang tidak baik, aku hanya memegang 1 lembar uang 100rb itu kugunakan mendaftar kuliah, aku kesana pun ikut motor kakak ku agar tidak keluar ongkos dan aku mengajak anak ku yang berusia 3 bulan.

pikir ku rejeki Tuhan yang ngatur, sekarang ga punya siapa tau besok punya.

aku pernah curhat kepada salah satu teman ku tentang mimpiku untuk membangun sekolah gratis.

aku di tertawakan, katanya, mana mungkin po, empo bisa buka sekolah gratis, emangnya bikin gedungnya ga pake duit, emangnya gurunya ga di bayar. pikir aja po, sekarang aja empo masih begini, sambil terkekek kekek.

aku menahan rasa kesal ku atas pernyataanya, aku bilang, mungkin aja, kan Tuhan yang ngatur, sebagai manusia saya akan berikhtiar.

lalu dia ketawa lagi sambil berkata, ga mungkin banget poooooo.

aku mempunyai keyakina bahwa sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi mungkin atas izin-Nya.

menurut pikiran aku, dalam ilmu matematika 1 + 1 = 2 , tidak bisa 3 tidak bisa 10 apalagi kalau 100. itu dalam penjumlahan manusia. tapi menurut aku kalau Allah yang menjumlahkan 1 + 1 = biasa 2. apa adanya. bisa 3 bisa 10 bisa juga 100. itu sesuai atas kehendaknya.

sesuai dengan pikiran ku itu, aku berkeyakinan, bahwa suatu hari aku pasti bisa untuk mencapai mimpi ku, tentunya itu atas izin-Nya. aku hanya sedang berusaha untuk mencapainya.

demikian cita-citaku beri keritik dan saran (komentar) mengenai nya, agar aku dapat memperbaiki sikap ku yang mungkin menurut orang lain salah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun