Hingga sehari sebelum peringatan hari air sedunia 22 Maret lalu, 30 kompasianer termasuk diantaranya saya mengikuti Nangkring bersama PALYJA yang bertajuk #Bersama Demi Air. Ada yang sedikit berbeda pada Nangkring kali ini, karena peserta tidak saja membicarakan masalah air. Namun juga melihat secara langsung Instalasi Pengolahan Air (IPA) I PALYJA yang terletak di kawasan pejompongan Jakarta Pusat. Disinilah saya melihat dengan mata kepala sendiri, betapa setetes air bersih di Jakarta demikian berharga keberadaannya. Bukan saja ditilik dari nilai ekonomis, tapi juga sisi historis, proses yang sedemikian dinamis termasuk di dalamnya upaya menggagas ketahanan air bersih yang saat ini hanya berkisar 3 % saja (berdasarkan studi PAM Jaya).
KEMBALI KE ARTIKEL