Semakin dekat dengan pemilihan presiden Republik Indonesia, hawa politik tanah air semakin memanas. Kedua kubu calon presiden saling membuka aib dan dosa-dosa masa lalu. Ada yang berdasarkan fakta dan data (kampanye negatif), tetapi tak sedikit yang menyebar fitnah tanpa bukti (kampanye hitam). Isu SARA pun gencar dilakukan untuk menarik simpati rakyat. Melakukan kampanye negatif maupun kampanye hitam lebih menarik perhatian rakyat ketimbang visi dan misi yang diusung oleh kedua calon presiden, Jokowi dan Prabowo.