Sebelum mencuatnya fenomena sarjana pengangguran di Indonesia aku tidak mempermasalahkan ambisiku mengejar IPK 4.00. Apapun akan aku korbankan demi mempertahankan IPK 4.00. Bagiku semua orang mendambakan kesempurnaan IPK sebab tidak semua mahasiswa mampu memperoleh IPK 4.00. Menurutku, IPK sempurna adalah bentuk kegeniusan. Namun, siapa sangka di zaman sekarang IPK 4.00 justru yang paling sulit dapat kerja?
KEMBALI KE ARTIKEL