Di era internet, lebih-lebih setelah hadirnya sosial media (sosmed), membangun suatu gerakan sosial menjadi lebih mudah, bahkan bisa berbiaya murah. Bandingkan dengan cara-cara konvensional seperti pertemuan langsung, pemasangan pamflet dan spanduk di tempat umum, dan sebagainya yang membutuhkan biaya cukup besar. Di era sosmed, kendati cara-cara tersebut masih diperlukan tapi setidaknya bisa dikurangi. Penggagas gerakan cukup “bergerilya” lewat sosial media dengan bermodal hashtag, biayanya terjangkau dan penyebarannya lebih massif.