Author
Talitha Salsabila Ramadhani
Abstract
JFC atau Jember Fashion Carnaval merupakan acara yang rutin di gelar di Jember. Tiap taunnya, Jember Fashion Carnaval menampilkan busana -- busana hasil rancangan kreativitas para peserta hingga menjadi event karnaval di kenal dunia. Padahal Jember tidak memiliki sejarah fashion. Jember Fashion Carnaval digagas oleh Dynand Fariz sejak tahun 2001 hingga menjadikan Kota Jember menjadi di kenal tingkat dunia. Jember Fashion Carnaval menginspirasi daerah lain untuk membuat acara karnaval. Para peserta yang akan mengikuti Jember Fashion Carnaval akan diberi masa pelatihan dalam beberapa bulan. Mulai dari cara berjalan, merancang busana, dan membuat ekspresi sesuai tema. Jember Fashion Carnaval menyediakan beberapa tema unik yang berbeda tiap tahunnya. Seminggu sekali kita akan di tes oleh para juri sebelum kita turun di lapangan. Hal ini bertujuan agar peserta mampu menampilkan yang terbaik di hadapan banyak orang nanti. Jember Fashion Carnaval berkembang tiap tahunnya, mulai dari beragamnya tema, bertambahnya minat terutama masyarakat Jember. Hingga saat ini Jember Fashion Carnaval membentuk industry pariwisata di Kabupaten Jember. Jember Fashion Carnaval menjadi icon Jember yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk saling mendukung satu sama lain. Kepopuleran Jember Fashion Carnaval ini berkat seorang desainer kelas dunia bernama Dynan Fariz beserta orang -- orang yang berniat belajar tentang dunia fashion, desain, hingga fotografi. Jember Fashion Carnaval telah membuka banyak lapang kerja dari tukang las, penjual manik -- manik, penjual kain, pemilik salon kecantikan, Make Up Artist, toko kosmetik, dan lain -- lain. Selain membuka banyak lapang kerja, Jember Fashion Carnaval mampu memperluas relasi dan interaksi social dari berbagai kalangan. Jember Fashion Carnaval sungguh mempengaruhi banyak bidang kehidupan. Mulai dari bidang social yaitu menambah kepercayaan diri dalam berinteraksi serta menambah relasi dari berbagai kalangan. Dibidang budaya yaitu melalui tema -- tema unik yang diadakan tiap tahunnya, menjadikan masyarakat lebih banyak mengenal budaya yang ada di Indonesia yang luas ini. Dibidang ekonomi, membuka lapang kerja.
Kata kunci
JFC, Jember Fashion Carnaval, Jember, Kota Karnaval, lapang kerja.
Pendahuluan
Indonesia kaya akan keberagaman budayanya, tiap daerah memiliki ciri khas dan keunikan masing -- masing. Keberagaman seni budaya inilah yang patut kita lestarikan. Dan upaya dalam melestarikan seni budaya daerah di Indonesia ini bisa berupa ajang festival seni, diantaranya Jember Fashion Carnaval (JFC) yang digelar setiap tahunnya, sejak tahun 2001. Dahulu, selain dilaksanakannya Jember Fashion Carnaval, di Jember juga banyak festival yang diselenggarakan seperti Festival Egrang Ledok Ombo Jember sejak tahun 2010, Festival Budaya Pesisir Selatan yang diadakan di kota yang berbeda setiap tahunnya, Festival Pendalungan, dan Festival Kuliner. Masih banyak lagi festival yang diselenggarakan di Jember namun tidak ada yang bertahan lama bahkan hingga dikenal hingga luar wilayah Jember. Diantara festival seni yang sudah disebutkan tadi, hanya Festival Jember Fashion Carnaval yang mampu bertahan lama hingga saat ini dikenal hingga dunia internasional.
Jember Fashion Carnaval adalah sebuah acara tahunan dalam ajang seni karnaval tata busana terbesar di Indonesia tepatnya di kabupaten Jember, provinsi Jawa Timur. Event ini merupakan salah satu upaya melestarikan keberagaman seni Indonesia dengan mengangkat tema kearifan local dalam rancangan busananya. Karena mengandung unsur keraifan local ini, segala rancangan busana memiliki keunikan masing -- masing, dan memiliki cerita tersendiri. Jember Fashion Carnaval merupakan wadah atau media bagi masyarakat Jember dan seniman lokaldalam mengekspresikan diri melalui kreatifitas seni dari daerah maupun luar daerah secara nasional hingga internasional.
Jember Fashion Carnaval dirintis sejak tahun 2001 menuai hasil positif hingga diapresiasi oleh menteri pariwisata hingga dinobatkan Jember Kota Carnaval Tanah Air. Secara tidak mudah untuk menyelenggarakan Jember Fashion Carnaval sebab kita harus memastikan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dala bidang seni, professional, dan mampu mengelola. Diperlukannya banyak tenaga kerja untuk menjalankan acara ini.
Banyak festival seni di Indonesia yang keberadaannya telah di akui oleh masyarakat Indonesia, baik secara local, nasional, hingga internasional dan telah mendapat dukungan penuh oleh pemerintah. Namun, Jember Fashion carnival terbentuk dari lembaga swadaya masyarakat dinaungi oleh yayasan Jember Fashion Carnaval yang dananya bergantung pada jumlah penonton, donator, dan undangan.
Perjalanan Jember Fashion Carnaval selama puluhan tahun tidak selamanya berjalan lancar. Sempat akan diberhentikan karena bukan acara milik panitia Jember namun dapat teratasi dibuktikan dengan kemampuan Jember Fashion Carnaval menembus pasar internasional dan menumbuhkan inovasi baru tiap tahunnya. Keberhasila Jember Fashion Carnaval tidak lepas dari peran para pengelola pengatur strategi perencanaan dari awal hingga berakhirnya acara.
Jember Fashion Carnaval (JFC) adalah sebuah event karnaval yang mengadakan catwalk sejauh 3,6 kilometer dari Central Park Jember tahun ini, sehingga diberi gelar catwalk fashion terpanjang di dunia. Seluruh peserta melakukan gerakan sesuai tema yang di terapkan mengikuti iringan music yang berbeda tiap temanya. Ratusan peserta akan diaudisi oleh panitia dari pihak Jember Fashion Carnaval, dimulai dari cara catwalk yang benar, peragakan anggota tubuh mengikuti iringan music, serta rancangan kostum.
Sang pencetus ide, Dynand Fariz, merupakan warga kelahiran asal Jember, seorang desainer internasional yang mampu membuka peluang serta mengembangkan event karnaval menjadi event yang dikenal oleh khalayak umum di jember hingga kalangan dunia. Â
Pembahasan
Kepanitiaan Jember Fashion Carnaval sudah dibentuk tahun 2001. Panitia inti terdiri dari keluarga dan saudara dari Dynand Fariz, dibantu dari orang luar yang paham dengan manajemen. Pada tahun 2010, pengorganisasian masih sangat sederhana yaitu meliputi Pembina, pengawas, ketua, sekertaris, bendahara, anggota, dan terakhir adalah manajemen. Karena saat itu penonton dan peserta belum sebanyak saat ini. Karena dari tahun ke tahun minat penonton dan peserta semakin banyak, maka di rekrutlah tim volunteer melalui berbagai media.
Karena semakin banyak yang berminat, apakah segala rancangan busana diberi dana? Jawabannya tidak, untuk urusan tata busana, menggunakan dana pribadi peserta, dan untuk penyelenggaraan acara, menggunakan dana melalui tiket penonton, donator, dan masih banyak lagi.
Seperti tahun ini, setelah dua tahun semenjak pamndemi covid, selama dua tahun itu Jember Fahion Carnaval hanya diselenggarakan di dalam ruangan. Akhirnya tahun 2022 kembali dilaksanakan secara public dan turun lapangan. Namun, apakah  Jember Fashion Carnaval selama 20 tahun memengaruhi ekonomi di Jember? Jawabannya adalah iya, namun dalam periode yang singkat tidak mencapai satu minggu. Hanya memenuhi hunian hotel dan penginapan -- penginapan yang ada di Jember. Tapi setelah Jember Fashion Carnaval selesai, hotel maupun penginapan di Jember kembali sepi pengunjung. Gelar Jember Kota Wisata hanya berlaku saat hari dimana Jember Fashion Carnaval diselenggarakan.
Pemerintah Kabupapten Jember masih belum mampu melihat dan membuka peluang dalam membangkitkan perekonomian di Jember melalui Jember Fashion Carnaval yang notabennya terkenal hingga dunia Internasional saat ini. Selain hanya melihat kostum selama acara berlangsung, seharusnya juga mampu mempromosikan produk local. Pemerintah Kabupaten jember belum bisa memanfaatkan kepopuleran Jember Fashion Carnaval dengan baik.
Selain itu, akibat dari diselenggarakannya Jember Fashion Carnaval, beberapa  jalanan ditutup dan dialihkan melalui jalur lain. Hal ini menimbulkan kemacetan sepanjang hari selama Jember Fashion Carnaval berlangsung. Akibat dari ditutupnya jalur lalu lintas, beberapa sekolah juga dijadwalkan untuk pulang lebih awal, dimana bisa mengganggu kegiatan belajar mengajar para pelajar. Dan menghambat beragam aktivitas, seperti ketika akan berpergian ke suatu tujuan menggunakan kendaraan umum maupun ojek online, semua akan berhenti operasi karena meningkatnya intensitas kemacetan. Serta beberapa pusat perbelanjaan di puat kota maupun dijalanan raya yang luas terpaksa tutup karena  jalur yang dilewati digunakan untuk jalur catwalk Jember Fashion Carnaval.
Penutup
Jember Fashion Carnaval memang sangat berdampak positif bagi berbagai bidang kehidupan, namun dalam bidang ekonominya walapun sudah membuka banyak peluang lowongan pekerjaan yang berhubungan dengan seni, tidak menutup kemungkinan bahwa roda uang belum berputar dengan baik. Keuangan hanya berjalan lancar saat hari -- hari Jember Fashion Carnaval diselenggarakan, tapi setelah itu akan balik seperti semula dimana hunian hotel dan penginapan -- penginapan yang ada di Jember maupun sekitar daerah Jember kembali sepi. Hal ini membuktikan bahwa Pemerintah Kabupaten Jember belum bisa membaca peluang dari Jember Fashion Carnaval ini. Memang benar event Jember  Fashion Carnaval menjadikan Kota Jember mendapatkan penobatan sebagai Kota wisata atau Kota Carnaval namun wisata yang dimaksud adalah ajang seni Jember Fashion Carnaval itu sendiri. Kurangnya promosi produk local maupun wisata alam di Jember yang sebenarnya banyak namun belum tereksplor dan tersebar secara meluas. Tidak hanya Pemerintah Kabupaten Jember, namun warga atau masyarakat dari kalangan Jember terutama kalangan generasi muda, harus memiliki upaya untuk memperkenalkan lagi Kota Jember beserta isinya dibantu atau didukung oleh  Pemerintah Kabupaten Jember.  Serta pengelola mampu mengelola, memutar roda keuangan hasil dari ajang Jember Fashion Carnaval untuk memperbaiki tata kota Jember agar lebih menarik perhatian dari wisatawan luar. Tidak hanyak dilihat dari keindahan kostum busana para peserta Jember Fashion Carnaval, tapi wisatawan juga dibuat kagum oleh tatanan kota Jember sebagai kota wisata. Dimulai dari diperbaikinya fasilitas umum, penambahan sarana prasarana. Perbaikan saluran air agar wisatawan tidak terkena akibat dari bencana banjir, perluasan jalan agar tidak macet, perluasan ruang terbuka hijau, serta penambahan beberapa pohon atau tanaman di tiap ruang terbuka hijau agar memiliki manfaat selain fungsi keindahan yaitu penghasil oksigen serta menyejukkan daerah sekitar.
Daftar Pustaka
roborini, C. A. (2017). Jember Fashion Carnaval (JFC) Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Jember. Mudra Jurnal Seni Budaya, 32(2).
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76006
https://media.neliti.com/media/publications/408396-strategi-pengembangan-manajemen-jember-f-884e55b7.pdf
Sekarrini, Yuniar Tri (2018) Modal Sosial Komunitas Jember Fashion Carnaval (JFC) Dalam Pengelolaan Pagelaran Jember Fashion Carnaval / JFC Showtime. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Jannah, Raudlatul, 2012. "Jember Fashion Carnaval: Konstruksi Identitas dalam Masyarakat Jaringan. "Jurnal Sosiologi MASYARAKAT, Vol.17, No. 2, Juli 2012:135-151.
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Kampus I, Jl. Hang Lekir I/8 Jakarta Pusat, Indonesia 10270