Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Chronos

24 Februari 2021   15:51 Diperbarui: 24 Februari 2021   16:02 265 4

Aku ingin sekali memutar waktu. Kembali ke waktu itu, waktu dimana sebelum aku merasa duniaku berhenti berputar. Mengingat apa yang belum bisa kuberikan dan kubanggakan kepadanya, kadang membuatku sedikit terluka.

Aku yang pada saat itu belum terlalu mengerti dan lebih banyak kaget saat mendengar kabar tentang dirinya, hanya bisa tertegun saat mendengar kabar tersebut. Karna aku tidak begitu dekat dengannya dan kita telah berpisah rumah sejak aku masih sangat kecil untuk mengerti apa itu perpisahan. Yang ku tahu mungkin dulu hanya bermain, bermain dan bermain. atau mungkin ada beberapa kata dengan sekolah, sekolah. Maklumi saja, anak kecil tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi disekitarnya, atau bahkan kepada dirinya sendiri.

Ya, yang kumaksud sedari tadi adalah. Ayahku.
Aku tahu bagi beberapa anak wanita ayahnya adalah cinta pertamanya. Tapi aku tidak merasakan itu. Aku tidak tahu bagaimana rasanya disayang, dimanja, oleh sosok seorang ayah. Cinta pertama putrinya.
Dulu kehilangannya tak cukup berarti bagiku. Karna, akupun belum begitu paham apa itu waktu dan perpisahan. Semua tampak kabur dalam pandanganku. Namun sekarang aku sadar, perpisahakn sangat menyakitkan dan waktu tak bisa kuputar ulang.

BAGIAN 1
Pagi itu matahari belum terbit sepenuhnya. Tapi, aku telah bersiap dan sedang sarapan bersama bundaku dan juga adikku. Aku yang telah siap memakai baju putih merah lengkap dengan dasi dan topi karna hari ini hari senin. Sarapan yang seperti biasanya nasi goreng sosis buatan bunda yang enak. Aku lahap sarapanku dengan cepat karna aku sadar jam sudah menunjukan pukul setengah 7 pagi dan upacara sebentar lagi pasti akan di mulai. Akupun bergegas mengambil tasku dan berpamitan kepada bundaku.
"Bun aku berangkat dulu yaa assalamualaikum". Sambil bergegas memakai sepatu lalu berlari. "Iyaa, hati-hati jangan lari - lari waalaikumsalam," sahut bundaku yang sambil melihatku berlari.
Akupun menghentikan langkahku. Sebab, aku telah sampai di sekolahku. Akupun menaruh tas ku ke kelas lalu memanggil temanku yang hendak keluar kelas dan pergi ke lapang upacara. "Heii annisa, tunggu," panggilku. Annisa pun membalikan badannya "cepetan udah mau mulai nih," tukas annisa dengan menyuruhku buru - buru menghampirinya. Setelah itu,
akupun berjalan berbarengan dengan temanku. Aku dan teman - teman lainnya mengikuti upacara seperti biasanya.
Setelah tadi pagi upacara, pelajaranpun di mulai. Guru yang mengajar di kelasku sudah datang. Hari ini pelajaran pertama yaitu matematika. Seperti biasa guru akan menjelaskan terlebih dahulu materinya baru akan memberikan latihan soal. Hari ini, matematika yang dipelajari tentang denah dan koordinat. Setelah beberapa jam aku belajar di kelas bel istirahatpun berbunyi. Aku dan temanku beranjak dari bangku lalu melangkahkan kaki ke kantin. Aku dan Annisa berniat membeli seblak langgananku di kantin belakang sekolah.

"Bu, seblak campurnya 2 yaa pedesnya dikit," pesanku kepada ibu tukang seblak. Aku dan Annisa memesan menu seblak yang sama jadi, tidak terlalu belibet saat memesannya. Menurutku dan Annisa seblak disini sangat enak. Maka dari itu aku dan Annisa selalu jajan kesini. Ya walaupun tidak selalu membeli seblak, banyak jajanan lain. Setelah pesanan kami selesai, kamipun kembali ke kelas dan memakan seblaknya di kelas. Bel masuk pun kembali berbunyi. "Untung aja udh abis seblaknya," kata Annisa. "Iyaa bener untung aja. Kaloga nanti kita di marahin ibu elis," sautku.

Pelajaranpun dimulai kembali. Sampai tak terasa pelajaran terakhirpun telah selesai. Karna aku dan Annisa tidak searah rumahnya akupun pulang bersama Neta. Ya, dia temanku juga cuman. Memang tidak terlalu dekat. Aku pulang bersama Neta.Ya walaupun tidak terlalu dekat tapi kita sesekali ngobrol. Entah itu tentang pelajaran tadi atau hal lainnya yang bisa aku dan Neta jadikan bahan obrolan.

Aku dan Neta pun berpisah di persimpangan komplek karna aku dan dia beda blok. "Dahh aku duluan yaa hati-hati," kataku. "Iyaa dah hati - hati juga," saut Neta. Aku sampai di rumahku dan aku mengetuk pintu seraya mengucapkan salah "assalamualaikum, bunn aku pulang," ucapku. Tak lama kemudian pintu dibukakan. "Waalaikumsalam," saut bunda. Aku membuka sepatuku dan masuk ke kamar untuk berganti baju dan membereskan buku - bukuku. Tidak ada pr yang di berikan guruku hari ini. Akupun bergegas mengambil air wudhu karna adzan telah berkumandang. Yaa ,sekolahku memang beres jam 12 karna aku kelas 5 SD, bukan jam 10 pagi seperti kelas 1 sd yang masih diantar jemput bahkan di tunggui oleh orangtuanya. Tak terasa, mataharipun mulai lelah. Ia akan kembali ke persembunyiannya untuk beristirahat sejenak dan kembali esok hari. Burung - burung berkicau mengiringi kepergian sang mentari. Hari ini, berjalan seperti semestinya. Tidak ada yang aneh ataupun membuatku tidak merasa nyaman.


BAGIAN 2
Malamnya, bunda berbicara kepadaku katanya ada yang ingin ia bicarakan dan ini sangat penting dan mendesak aku tak tahu apa yang akan bunda bicarakan dan sepenting apakah obrolan itu. Aku pun menanyakannya ke bunda apa yang hendak bunda bicarakan ke aku. "Bun mau ngobrol apa?," kataku bertanya. "Besok kita pindah yaa, otomatis kamu juga pindah sekolah," jawab bunda. Aku yang malas beradaptasi kembali dengan orang baru menjawab "iyaaaa bun," jawabku dengan malas.

Aku sebenarnya tahu bahwa kami akan pindah tetapi aku tidak tahu jika akan secepat ini pindahnya. Akupun beranjak dari tempatku dan langsung masuk ke kamar untuk membereskan pakaian dan barang barangku yang akan ku bawa esok untuk pindah rumah .

Tak terasa, aku membereskan semua barang ini sampai tengah malam. Lelah sekali rasanya. Saat aku mau mengambil minum keluar kamar, aku mendengar ada orang yang mengetuk pintu rumahku berkali-kali. (Tok tok tok). Suara ketukan pintu itu terdengar beberapa kali. Aku yang ketakutan tapi juga dirundung rasa penasaran langsung membuka pintu dan menengok kaman dan kiri. Tetapi, aku tidak melihat orang di depan. "Apa mungkin orang jahil malam - malam begini," kataku dalam hati. Aku yang mengetahui tak ada org di luar langsung menutup pintu dan kembali ke kamarku.

Baru saja aku menutup pintu kamarku, aku mendengar ada suara ketukan pintu lagi. "Aduhh siapa sih, mana udh tengah malem, bunda juga udh tidur," pikirku. Aku yang masih penasaran tapi lebih ketakutan segera membuka pintu. Maksudku agar bila memang orang jahil, orang itu tidak sempat pergi. Tetapi saat pintu di buka, aku tidak mendapati orang ada di sekitar atau di depan pintu.

Aku langsung masuk ke dalam dan mengunci pintu rapat - rapat. Karna, aku takut itu orang jahat yang berniat tidak baik terhadap keluargaku. Akupun berniat akan menceritakan ini kepada bunda esok hari untuk memastikan apa yang aku dengar.



BAGIAN 3
Pagi ini, aku terbangun karena suara kokok ayam yang terdengar sangat keras di telingaku. Aku terbangun dan langsung mandi karena aku tahu sekarang adalah hari kepindahanku. Baik itu pindah rumah dan pindah sekolah. Sangat memalaskan tapi apa boleh buat.
"Kakaa cepet mandi, sarapan terus siap-siap juga kan mau pindah," suruh bunda. "iyaaa ini mau," jawabku sambil mengambil handuk yang tergantung di jemuran.
Setelah aku siap-siap,sarapan dan mandi, aku dan bunda berangkat ke sekolah terlebih dahulu karna aku harus mengurus surat kepindahan sekolahku dan juga berpamitan dengan guru serta teman kelasku.
Sesampainya di sekolah dan setelah mengurus surat suratnya dari Kepala Sekolah, aku masuk ke kelas untuk berpamitan dengan teman - temanku terutama Annisa. Kami telah berteman lama dan yaa cukup dekat untuk di bilang sahabat. Sedih rasanya untuk berpisah dengan teman - teman yang sudah lama ku kenal. Dan sekali lagi, aku malas memiliki teman baru.

Aku pulang kerumah dengan bunda untuk memasukan barang - barang serta perabotan rumah ke truk yang telah terparkir di depan rumah. Truk ini akan membawa ke rumah baruku, lingkungan baru, dan yang pasti teman baru mungkin. "cape banget harus pindah - pindah gini," kataku dalam hati.

Setelah semua barang telah berada di atas truk aku dan bunda serta sopir truk bergegas pergi meninggalkan rumah lamaku dan menuju rumah baruku. Tidak jauh, jaraknya pun cukup dekat setauku. Bahkan hanya berbeda kecamatan saja sih. Setelah sampai di rumah baruku, aku membantu tukang dan bunda untuk membawakan barang-barangnya yg aga ringan dan bisa di bawa olehku. Lingkungannya lumayan aku senangi. Asri dan masih banyak sekali pohon.
"Ahh akhirnya semuanya beress," keluhku. "Sok mandi dulu sana, udh itu nanti makan," ucap bunda. Tak terasa semuanya beres saat menjelang magribAkupun bergegas mandi dan setelahnya aku makan. Saat makan bunda bilang "Besok bangun pagi yaa, kita ke sekolah baru kamu. Daftar dulu," kata bunda. Mendengar itu aku hanya mengangguk sambil melahap makanan yang ada di depanku karna aku sangat lapar sekali sebab tadi bebantu pindahan. Setelah itu aku pergi ke kamar untuk beristirahat di kasurku dan di kamar baruku. Aku harus tidur sekarang agar tak kesiangan.



BAGIAN 4
Hari ini adalah jadwalku ke sekolah baru untuk daftar. Aku bergegas mandi dan seperti biasa sarapan dulu sebelum pergi. Aku berangkat dengan bunda dan yang pasti adikku juga di bawa. Sesampainya di sekolah baru, aku merasakan suasana baru. "Sekolah ini lumayan bersih, sepertinya aku akan mudah beradaptasi," pikirku. Bunda dan akupun menuju ruang Kepala Sekolah untuk mengurus kepindahanku darj sekolah yang lama ke sekolah yang baru.
Setelah ngobrol dan mengurus berkas - berkas kepindahanku, Kepala Sekolah tersebut bilang "Besok langsung masuk aja di kelas 6A," kata pak kepsek. Bunda dan aku mengiyakan. Oh yaa, disekolah ini seragamnya berbeda bukan seperti sekolah lainnya. Putih hitam. Yap, betul aneh bukan? tapi aku tidak berpikiran seperti itu. Aku kira itu bagus - bagus saja. lalu pulang kembali kerumah untuk beristirahat.

Dirumah aku terus memikirkan kejadian yang mengetuk pintu itu. Aku lupa belum memberi tahu bunda tentang ini. Aku berniat memberi tahunya sekarang. "Bunn, waktu di rumah lama ada yang ngetuk pintu 3 kali tapi gaada orangnya siapa yaa?" tanyaku. "ah mungkin orang jahil," jawab bunda. "Aneh sekali masa orang jahil tengah malem niat banget" pikirku.

Aku yang masih mencoba melupakan kejadian itu sambil membereskan buku dan seragam untukku besok masuk ke sekolah baru. "Semoga aja temen - temennya baik" pikirku. Haripun mulai larut bulan sudah nampak di tempatnya. Aku mulai mengantuk sembari memikirkan karna sebentar lagi ramadhan dan idul fitri, "apakah aku harus mengunjunginya? Tapi aku kecewa padanya. Walau telah beberapa tahun tidak bertemu, kecewa ini masih ada. Cinta pertama seorang anak perempuan itu tidak ada untukku." bisikku dalam hati. Ah sudahlah itu nanti ku pikirkan lagi aku harus tidur cepat agar tidak kesiangan di hari pertamaku.
Pagi hari saat bayang bulan masih ada aku terbangun karena mimpiku semalam. "Kaka cepet mandi biar ga kesiangan masuk sekolah," suruh bunda. Aku cepat - cepat mandi dan langsung bersiap memakai seragam baruku dan tidak lupa sarapan sebelum sekolah. Hari pertama, aku di antar bunda sebab aku tidak tahu kelasnya. Akupun memenukan kelas paling drkat dengan tangga yang bertuliskan 6A. Siswa lainnya melihatku dengan tatapan yg aneh menurutku seraya berbisik " murid baru? murid baru?," kata beberapa siswa.
Aku tidak memperdulikan mereka karna aku langsung masuk ke kelas tersebut. Aku duduk di bangku depan bersama teman yang baru ku kenal beberapa detik yang lalu. "Aku Ziva," kata teman sebangkuku. "Aku Lita," jawabku. Kami cukup akrab untuk beberapa hari dan dia pun cukup baik menurutku. Menurutku teman yang lain pun cukup baik terhadapku.

BAGIAN 5
Tak terasa aku telah bersekolah di sekolah baruku selama setengah tahun lebih sebentar lagi aku akan lulus dari sini. Dan hari ini adalah hari terakhir ramadhan. Sebentar lagi akan menyambut hari raya Idul Fitri. Terbesit di pikiranku untuk mengunjunginya. Apa aku mengunjunginya saja. Dan yaa aku memiliki keputusan untuk mengunjunginya esok hari saat lebaran.

Esok harinya, aku sholat Idul Fitri dahulu. Dan yaa sekolah pun libur pastinya. Tradisi maaf- maafan yang sering di lakukan pun telah selesai. Tak lupa memakan makanan khas lebaran yaitu uli dan kupat. Setelah selesai makan aku meminta untuk di antar ke rumah nya ditemani kakakku. Dengan Menaiki ojek aku dan kakakku pergi menuju rumah -nya-.

Sesampainya disana aku langsung mengetuk pintu rumah -nya-. (Tok tok tok) "Assalamualaikum, assalamualaikum..," Ucapku. Tapi sedari tadi tidak ada tanda - tanda akan dibukanya pintu ataupun salamku yang di jawab. Akupun mengintip dikacanya hanya tampak lemari dan kursi yang berantakan dan berdebu. "Aneh sekali ko berantakan," pikirku. Tidak lama kemudian ada tetangga yang datang menghampiriku. "Ehh eneng udah lama ga kesini," kata tetangga itu. "hehe iyaaa udah lama," jawabku. Raut wajah tetangga itu yang asalnya senang melihatku menjadi sedih. "Neng gatau? papah mah udah meninggal 2 bulan yang lalu, sakit kanker hati" kata tetangga itu sambil memelukku dan mengusap punggungku. Aku yang kaget dan syok hanya bisa tertegun diam tanpa kata lalu berpamitan untuk kembali pulang kerumah.

Aku tidak mengatakan apa - apa di jalan. Hanya bisa merasakan ada yang hilang dariku. Tapi aku tidak menangis. Waktu terasa berhenti dan duniapun berhenti berputar. Aku bingung aku harus apa. "Apa ini benar?," pikirku. Tapi yaa ini memang benar. Aku tidak menangis, tapi aku tahu ini menyakitkan. Aku bingung apa yang harus kulakukan. "mengembalikan waktu?," ucapku dalam hati. Aku pulang dan aku menyampaikan kabar ini kepada bunda lalu aku masuk ke kamar untuk beristirahat aku bingung. Harus bagaimana?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun