Selayaknya manusi hidup, kelompok separatispun akan selalu mebutuhkan banyak uang untuk membiayai pergerakan dan memenuhi kebutuhan kehidupannya. Sebagian besar dana ini dapat diperoleh dari cara-cara yang melanggar hukum, misalnya dari menarik upeti pada penjual miras ilegal atau pengedar narkoba, atau bisa juga dari sponsor simpatisan asing. Dukungan uang ataupun tempat yang aman biasanya ditawarkan oleh negara-negara tertentu yang memiliki kepentingan secara geopolitik, ekonomi maupun keamanan. Melalui kombinasi penggalangan dana dari bisnis yang sah maupun terlarang inilah kelompok separatis mampu hidup makmur dan membangun sekertariat di luar negeri, contohnya seperti OPM di Belanda dan Inggris.