Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Aku dan Timnas U-19

13 Oktober 2013   10:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:36 585 0
Lhoh apa hubungannya antara 'AKU' dan 'TIMNAS U-19'...?? Mungkin tidak ada bagi orang lain, tapi bagiku 'Seharusnya ADA, :D'. Baiklah, sebelumnya saya minta maaf karena tulisan ini banyak yang tidak sesuai dengan EYD. Saya hanya ingin menularkan unek-unek saya setelah membaca beberapa tulisan di 'kompasiana' yang banyak mengulas tentang TIMNAS U-19 setelah kemenangan melawan Korea Selatan malam tadi. Dan kebetulan juga saya menontonya. Tulisan-tulisan yang tentunya dihasilkan dari sudut pandang penulisnya yang dari berbagai macam profesi. Beberapa tulisanya adalah :http://olahraga.kompasiana.com/bola/2013/10/13/evan-dimas-pahlawan-dari-klub-yang-dinista-pssi-598398.html ,http://olahraga.kompasiana.com/bola/2013/10/13/timnas-u-19-nasionalisme-hary-tanoesoedibjo-dan-iklan-rcti-601057.html ,http://olahraga.kompasiana.com/sport/2013/10/13/timnas-indonesia-memprihatinkan-601056.html ,http://olahraga.kompasiana.com/bola/2013/10/13/garuda-muda-sebuah-catatan--598416.html  ,http://olahraga.kompasiana.com/bola/2013/10/13/ppa-2014-indonesia-juara-grup-dan-juara-dukungan-suporter--601068.html dan masih banyak lagi tentunya. Ada yang mengaitkanya dengan TIMNAS Senior, dengan PSSI, denagan KLUB SEPAKBOLA di indoenesia bahkan seorang GURU mengaitkanya dengan pendidikan karakter yang tengah digembor-gemborkan di negara kita saat ini ditengah 'kebobrokan para pejabatnya' menurut beberapa orang.

Namun bukan dari itu semua, ini dimulai semalam saat saya menunggu pertandingan dimulai dengan beberapa teman saya. Dua pertandingan kualifikasi piala asia sebelumnya, melawan laos dan filiphina yang notabene masih kawasan asia tenggara saya juga menontonya. Tetapi semalam adalah yang paling emosional, mungkin karena penentuan lolos tidaknya TIMNAS kebanggaan kita ini (padahal setiap pertandingan itu menentukan). Dari sudut pandang saya (penggemar bola dan tentunya 'orang indonesia') ini unek-unek saya :). Pertama Aku dan Timnas U-19 cukup berhubungan erat "dalam kurung", ya kami sama-sama INDONESIA. Yang kedua, saya adalah penggemar berat Timnas (dikala mereka bermain bagus dan menang), disisi lain saya sering pencela berat Timnas (dikala mereka bermain seperti yang tidak saya inginkan) baca SUPORTER.

Kick Off babak pertama dimulai, lapangan diguyur hujan yang cukup deras, kami mulai tegang dan adrenalin kami mulai meninggkat dikala korea melancarkan serangan. Cemilan 'Kacang G*****' sudah kami siapkan menemani nonton bareng kali ini, hujan lebat terus mengguyur Gelora BUNG KARNO dan lapangan mulai tergenang. Memasuki pertengahan babak pertama laju bola mulai terhambat genangan air, suara-suara diantara kami mulai muncul. "Waah sepak bola apa ini, kayak tarkamp ja.." yang lain menyahut "wahaha, lapanganya jadi sawah". "Wah koq gak dihentikan pertandingan kaya gini, bal-balan opo iki" suara lainya. dan beberapa suara lain yang mengutuk dan mencela kondisi pertandingan termasuk saya sendiri yang ikut mencela dan mengamini pendapat lainya. Pada menit ketiga puluh tiga akhirnya indonesia membobol gawang korea selatan melalui tendangan keras Evan Dimas, yang berlari muncul dari lapangan tengah dan bolapun meluncur deras melalui kolong kaki kiper korea dan menggetarkan jala gawang korea selatan. Spontan kami berteriak, ada yang meloncat dan kami juga saling mengepalkan tangan kami meluapkan emosi kebahagiaan. Yang tentunya juga semua orang indonesia yang menonton pertandingan ini. Namun, sesaat setelah selebrasi kami, beberapa komentar muncul dari mulut kami "Hahaha...jelas korea kebobolan, indonesia kan biasa bermain disawah " dan yang lain mengiyakan, bahkan menambahkan "kalo kondisinya kaya gini indonesia bisa menang".  Dan setiap kali bola operan terhenti oleh genangan air, kami akan menertawakanya bersama dan kadang hingga terbahak-bahak. Sepertinya kami sedang menonton pertunjukan lawak "efek nonton OVJ sebelumnya", sampai ada yang nylethuk "dari pada nonton tarkamp mending nonton OVJ aja". Sampai pada menit ketigapuluh enam, ketika korea mendapat hadiah penalty karena salah satu pemain mereka terjatuh dikotak penalty oleh tekel Hansamu. Kini kami terdiam dan mulai tegang tentunya sambil berharap ini tidak berbuah menjadi gol penyama. "Wah, baru ja ngegol udah mau disamakan", "Santai ja, ni gak gol, paling nanti kepleset waktu nendang, kaya Jhon Terry waktu final Liga Champions", komentar yang diikuti tawa yang lainya.  Pada akhirnya penalty itu menghasilkan gol...dan kami pun terdiam, hanya diiringi komentar-komentar dengan nada rendah. "Wah, baru ja gol udah disamakan, belum sempat habis perayaan gol tadi". Pertandingan kembali dilanjutkan hingga menit ke 41, dengan jual beli serangan dilakukan oleh kedua tim, meski indonesia mulai mendominasi dengan serangan serangan yang menghasilkan peluang-peluang cukup bagus. setelah wasit berkoordinasi dengan asisten dan panpel, akhirnya pertandinganpun dihentikan (baca:ditunda). Semua pemain diarahkan memasuki lorong ganti, hujan terlihat masih mengguyur deras Stadion kebanggaan bangsa ini.

Tidak ketinggalan juga kami juga mengkritik komentator pertandingan yang kami anggap sering terlalu berlebihan. Mohon maaf (para komentator). Padahal kamilah para penonton yang sering memberikan komentar yang terlalu naif dan beerlebihan, hanya saja tidak terekspos dimedia. Sejatinya kami juga tau sepakbola sekedar menang-kalah-draw dan bagus tidaknya menurut sudut pandang kami saja. Sedangkan komentator yang diundang dimedia tentunya orang-orang yang paham mendalam tentnag sepak bola. Sambil menunggu kelanjutan pertandingan Chanel kami pindahkan ke acara lainya dulu :D.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun