Langit redup.Gadis berkerudung itu berjalan di garis rel dengan limbung. Tubuhnya berayun-ayun ke kanan dan ke kiri. Sedang kedua tangan dibentangkannya sebagai penyeimbang. Entah apa yang tengah dipikirkan gadis berkerudung itu hingga ia tak mendengar lengkingan kereta yang hanya berjarak dua kilometer di belakangnya. Ia terus saja berjalan tanpa sedikit pun terlihat cemas. Sedang kereta dengan kecepatan tinggi terus mendekat dan siap menghantamnya tanpa kompromi. Bentang moncong kereta dan gadis berkerudung itu tinggal menyisakan jarak sepuluh meter ketika sebuah tangan yang kukuh dengan sigap menariknya keluar dari garis rel itu. Kereta melintas bagai kilat, dan si gadis berkerudung itu sudah berada dalam sebuah dekapan.
KEMBALI KE ARTIKEL