Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature

Curahan Hati Korban Lumpur Lapindo

20 Oktober 2010   12:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:15 167 0

Pada tanggal 29 Mei 2006 masyarakat Porong, Kab Sidoarjo dikejutkan dengan adanya semburan lumpur yang diikuti dengan bau gas seperti telur busuk. Warga memperkirakan semua itu berasal dari tempat pengeboran gas dan minyak milik PT. Lapindo Brantas yang mengalami kebocoran saat melakukan pengeboran gas dan minyak. Banyak area pengeboran milik Lapindo yang tersebar di wilayah Sidoarjo. Buble/semburan lumpur dan gas diluar area pengeburan lumpur Lapindo pada jarak 200m tepatnya di desa Siring dengan debit lumpur panas yang dimuntahkan dari buble antara 5.000 meter per hari. Kian hari lumpur panas yang dikeluarkan semakin meningkat dan menyebar mengenai pemukiman penduduk yang berdekatan dengan areal semburan. Upaya yang dilakukan menahan laju lumpur agar tidak masuk kepabrik maupun pemukiman penduduk disekitar semburan, dibuatlah tanggul-tanggul penahanantaslumpur panas. Upaya tersebut tidak semudah yang diperkirakan,karena disekeliling banyak berdiri pabrik dan padat rumah penduduk. Melihat kondisi semakin sulit dikendalikan dan pihak PT. Lapindo Brantas tidak mampu mengkondisikan keadaan,maka Pemerintah membentuk Timnas penanggulangan lumpur Sidoarjo dengan membuat tanggul dipusat semburan dengan ketinggian tanggul berbentuk cincin kurang lebih 29m. Volume lumpur panas yang di muntahkan dari pusat semburan mencapai kurang lebih 100.000m per hari. Itupun melihat pasang surut air laut, di saat air laut pasang lumpur yang dimuntahkan mencapai kurang lebih 130.000m per hari dan dengan suhu atau panas lumpur yang ada di pusat semburan mencapai di atas 100 derajat celcius.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun