Mohon tunggu...
KOMENTAR
Dongeng

Setelah Lama Menepi..

8 April 2012   19:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:52 137 0
ada makna disudut kekosongan, selalu kutemukan sebuah cinta disana. setelah sekian waktu yang terlalu usang, dia tak pernah berdebu. masih selalu menyisakan haru dan deru dan menggelitik rindu.
terlalu malu untuk kembali menceritakannya, tapi sungguh tak sanggup untuk menyimpan selamanya. sebuah keindahan yang tanpa noda, rasa bahagia yang tanpa luka.

Tuhan pasti masih begitu ingat bahwa kita tak pernah menyalah gunakan cinta yang diamanatkanNya, betapa cinta yang ditiupkannya pada dada kita masih begitu ajeg dan suci, tak pernah ternoda oleh kata, canda, ataupun kenangan-kenangan yang tak bermakna.

Tuhan juga seharusnya ingat, bahwa cinta yang dititipkanNya pada nurani kita masih begitu asli, cinta yang tak pernah melukai, tidak kita, tidak juga orang-orang yang ada di sekitar kita. bahwa cinta yang Dia anugerahkan pada jiwaku dan jiwamu adalah cinta yang tak pernah menuntutNya atas nama kebahagiaan.cinta yang Dia bisikkan dengan lembut pada ruh kita, memang benar-benar cintaNya, yang selalu rela dan tak pernah nelangsa.

entah sudah berapa lama aku selalu ingin Tuhan mengingat itu semua, saat tangan kita yang masih kuat untuk saling menggenggam harus terlepas oleh bisikan keinginanNya. aku sama sekali tidak bermaksud menuntutNya mengingat itu semua, aku hanya memastikan bahwa Dia adalah Maha pengingat segala.

aku masih disini, kembali mengeja sebuah kata "b a h a g i a", yang dulu pernah kau ajarkan padaku, namun mungkin telah lupa, sudah terlalu lama. sebenarnya begitu banyak yang menawarkan untuk mengajarkannya padaku, aku telah menyambutnya satu, tapi entahlah di antara rinai senyumku, aku selalu menyempatkan diri untuk melirik "pintu" yang dulu kau janjikan akan selalu menungguku disana. apakah itu berarti aku tak rela?? tidak... tentu... karena aku mencintaimu, selalu mencintaimu.

cinta yang hanya engkau yang sanggup mengenalkannya padaku, cinta titipan Tuhan. cinta yang begitu damai, cinta yang mengantarkan kita pada ujung kerelaan bukan menjerumuskan kita pada ujung yang meng-ego keinginan.

aku mencintaimu.... aku memang mencintaimu.... karena itu tak ada derita yang sanggup bertahan lama meracuni pikirku. bukankah hidup hanya sesingkat itu, sedangkan cinta kita selamanya...?? lalu apa yang aku takutkan... bukankah juga cinta ini yang membuatku kuat mengabdikan diri kepada orang yang telah dipilihkan Tuhan untukku...??

demi Tuhan dan demi dia yang telah dipilihkan Tuhan untukku.... aku mencintaimu.............

*dedicated untuknya... yang namanya pernah kutitipkan dalam sebuah do'a di padang arafahNya. betapa aku rindu pergi kesana demi melihat namanya terukir jelas dan bertanya kepada Tuhan, bukankah kalau kita sanggup menjalani jalan pilihanNya dengan rela, kita layak mendapatkan RidloNya...?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun