Dalam santiaji semalam di Washington kepada wartawan melalui jaringan vedeo dari negara Afghanistan Komandan NATO/ISAF Letnam Jenderal James Terry menyebutkan,bahwa 10 persen dari serngan tersebut terkait langsung dengan Thaliban.Sementara yang 15 persen serangan aparat keamanan Afghanistan lainnya terhadap pasukan NATO/ISAF secara tidak langsung berhubungan juga dengan para pejuang Thaliban juga,ujarnya .
Memang menurutnya hal semacam itu belum pernah terjadi dalam perang modern, di mana pasukan Afghanistan menyerang rekan NATO-nya yang hingga saat ini sudah 30 kali serangan yang menewwaskan 45 serdadu NATO di negara para mullah tersebut.Sedangkan beberapa serangan yang mematikan lainnya, sampai sekarang belum diketahui penyebabnya. Namun akhirnya Letnan Jenderal James Terry berkata kepada wartawan melalui vedeo itu,bahwa hal-hal semacam itu terjadi kemungkinan besar sebagai ekses traumatis peperangan selama 30 tahun di Afghanistan.
Padahal sesungguhnya pasukan NATO/ISAF sekarang sedang menghadapi sesuatu hal yang pernah dialami pasukan Sovyet sebelumnya.Sekarang bangsa Afghan sedang menuju suatu proses integritas nasional dalam konteks membebaskan diri dari pendudukan asing. Semakin banyak kekejaman,pelecehan,dan berbagai pelanggaran HAM yang dilakukan pasukan NATO/ISAF itu justeru semakin kokoh dan kuat perpaduan bangsa Afghan yang tadinya tercabik peperangan itu.Mereka sekarang merasa "senasib"diperlakukan sebagai bangsa terjajah oleh bangsa Barat ,yang bukan saja menjajah negaranya namun juga menghina agama dan martabat bangsa Afganistan tersebut.Karena itulah mereka mulai bangkit untuk membangun sebuah bangsa dan negara dari puing-puing penjahaan asing itu.