Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Itu yang Kusadari..

5 November 2011   08:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:02 85 1
Malam ini, hawa dingin terasa merajai persendian tulangku. Gigiku bergemeretak. Lidahku kelu. Tubuhku sedikit mengejang tertahan.

Kutarik selimut yang berada di bawah kakiku. Kusampirkan ia di atas tubuhku yang menggigil kedinginan.

Tapi ada sesuatu yang menggelitik nuraniku.

Aku teringat padamu.

Apa kau merasakan hal yang sama?

Apa kau kedinginan?

Kubalikkan tubuhku ke sisi kiri. Kulihat kau masih terbujur kaku. Seperti beberapa jam yang lalu, saat aku berusaha sekuat tenaga mencari suara detak jantungmu yang tiba-tiba berhenti.

Aku membelai wajahmu. Menjelajahi setiap jengkal keindahan dari parasmu yang terlihat memucat pasi.

Apa kau kedinginan?, bisikku lirih di telingamu.

Kau terdiam. Bibirmu tiada bergerak.

Biar kupeluk kau ya?, tanyaku pilu.

Kurengkuh tubuhmu dalam pelukanku.

Kau dingin..

Aku kembali merekatkan pelukanku. Kau (masih) tetap tak bergeming.

Perlahan air mataku mengalir membasahi pipiku. Dan air mataku jatuh pula mengenai pipimu yang tirus.

Sayang.. mengapa kau biarkan aku berselimut seorang diri?

Mengapa kau biarkan darahku tetap menghangat sedang darahmu membeku?

Sayang.. bukankah hidup dan mati kita selalu bersama?

Jawablah !!

Dan malam pun berlalu. Hingga keesokan hari, barulah kuterjaga dari Ketidakwarasanku.

Kau telah Tiada. Itu yang kusadari..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun