Tapi, mungkin divonis OCD terlalu berlebihan. Kalau begitu bagaimana kalau divonis dengan "Gangguan Ketergantungan Obat". Gangguan ketergantungan obat ini merujuk ke obat penyakit sehari-hari, berbeda dengan gangguan narkotika atau narkoba. Gangguan ketergantungan obat ini tidak seberat ketergantungan narkotika walaupun juga sangat berbahaya bagi kesehatan. Bayangkan jika penyakit "sebiji jagung" dilawan dengan obat "sebuah mangga", atau penyakit "sebuah mangga" dilawan dengan obat "sebuah semangka". Jelas tidak sesuai, yang ada sisa-sisa obat yang tidak bekerja hanya merepotkan ginjal dan liver kita. Hal itu malah menambah penyakit yang tadinya hanya butuh istirahat langsung sembuh, karena mengkonsumsi obat maka organ memproses dulu baru sembuh.
Yang saya ingin sampaikan adalah, semua penyakit "Sehari-hari" seperti batuk, sakit kepala, atau flu pada intensitas "baru muncul" atau rendah tidak membutuhkan obat apapun untuk disembuhkan. Yang dibutuhkan adalah KETENANGAN EMOSI dan KEPERCAYAAN DIRI untuk sembuh. Jadi, ketika kita mendapat gejala sakit sehari-hari mari kita memunculkan hormon penenang ditubuh kita dengan sekedar merelaksasi diri dan merasa optimis tterhadap diri sendiri. Jangan menjadi seseorang yang freak terhadap obat-obatan dan merugikan diri kita sendiri. PADA SEBUAH PENELITIAN PSIKOLOGI bahkan didapatkan kesembuhan kanker dan penanganan HIV yang sangat efektiv dengan teknik relaksasi dan emosi. Karena, pada daarnya manusia hidup berdasarkan fikirannya masing-masing, keep POSITIVE !