Melihat kesemarakan selebrasi itu, tak bisa membangkitkan jiwa kompetitif saya untuk melanjutkan bab III yang beberapa bulan mangkrak agar bisa foya-foya seperti mereka. Yang ada hanya ketakutan ketika waktu sempro nanti, teman-teman saya datang semua dan memberikan banyak hadiah.
Jika hanya datang untuk memberi selamat saja, satu kampus saya tampung. Bukan karena saya kemaki, tapi saya takut suatu saat nanti, hadiah yang diberikan itu tidak bisa saya kembalikan. Karena dengar-dengar itu hukum timbal-balik. Artinya, jika saya mendapatkan hadiah waktu sempro, maka saya juga harus memberi hadiah yang sama kepada si pemberi hadiah itu.