*PERMULAAN*
Gemericik suara rintik hujan senja, membasuh bumi yang mulai bosan dengan terik mentari yang membakar hari. Meskipun sinar surya mulai meredup, namun nampaknya Rasya tidak menggubrisnya. Dia masih saja asik mengibas setiap jenggal sudut berdebu dan menerbangkannya ke udara. Pengap, kotor, dan lembap, itulah yang jelas terasa di dalam ruangan seluas lima kali delapan meter, tempat Rasya berada sekarang. Ruangan yang kelak menjadi kamarnya.
Sudah dua hari ini Rasya pindah ke rumah bekas Duta Besar negeri ini, yang telah meninggal tanpa memiliki sanak saudara. Cukup aneh memang, namun Rasya tidak memperdulikannya. Dia mendapatkan rumah itu dari pelelangan publik bulan lalu.