Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Pergilah Kesedihan

23 Januari 2014   17:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:32 107 0

Rindu adalah tabah,

Meski air mata tumpah,

Cinta tak mengenal lelah, hingga tubu rebah.

.

Candu ku tanam dalam dada,

Ikhlas ialah setelah kita berusaha,

Lantas, Marilah kalahkan takdir dengan doa.

.

Membangun,

Sajak air mata dari luka,

Lukanya mata air cinta,

Cinta kita,

Ditempa dewasa.

.

Sajak cinta dari air mata,

Mata airnya cinta,

Kita dewasa bersamanya luka.

.

Pada bait sederhana,

Kita menerjemahkan luka,

Menjadi yang tak lagi nestapa.

.

Akar ini sudah cukup kuat untuk bertahan,

Jangankan air,

Kuda besi pun tak dapat mencabutnya.

.

Aku rela menjadi karang di kedalaman hatimu,

Tumbuh tenang bersama kesedihanmu,

Tak kenal waktu,

Kau memuja rindu,

Dihamparannya kau mencoba lelapkan duka.

.

Akupun mecoba tak berduka,

Rindu membuatku tertawa,

Pada segala luka,

Sepi ini adalah bahagia.

.

Kamu sebuah kata sederhana,

Melahirkan cinta, menyempurnakan kita, sempurna pula bahagia.

.

Pergilah kau kepedihan,

Sebagai manusia biasa bukankah aku juga berhak bahagia?

.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun