Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi Gila

1 Januari 2013   09:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:41 637 1
Berhembus angin lalu sekejap pula cintamu layu, jangan ragu wahai cintaku. Cintaku tak pudar ditindih waktu.

Secarik kertas satu persatu terbang bebas ke tong sampah...

hingga tak teritung banyaknya, untuk mengungkap rasa menjadi kata...

Aku lebih memilih untuk terdiam, memilih membungkam mulutku.

Semua ini karena cinta yang tidak pasti ini...

Tidak,

Aku bukan akan mencintai atau membenci, sebab aku hanya bait yang terselip disekelebat rindumu

Hinnga terlampau gerah dengan segala gundah, lebih baik ku berserah, bukan karena menyerah, tapi lebih kepada pasrah

Mungkin penantian hati ditubuh ini terlalu lama terdiam dalam kelam..

Berharap cahaya hati mengisi kekosongan ini.

Sendiri tertatih menanti..

berharap keindahan menorehkan tinta disecarik hati ini..

Dengan gilaku berkata,

Sayang, demi cinta telah kutukar Tulang Rusuk-mu dengan Tulang Punggung-ku, maka setialah kita hingga Tulang-Belulang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun