Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Rindu yang Merapat

22 Februari 2014   04:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:35 77 4

Aku menciptakan panggung sendiri,

Dari risalah hati yang diruntuhkan kenangan

Lalu kesunyian kumainkan dalam sebagai peran

.

Pada selembar foto di tangan

Kecupan rindu mendarat deras pudarkan warnanya

sepudar itulah harap kepercayaanku akan pertemuan kita

.

Kukira,

Air mata tak sepedih ini

Perihnya tak bisa kuakhiri

Kuawali dengan mengasah belati

akan kubunuh dengan keji atas segala sepi

.

Di palung hati terdalam

Kidung asmara mendengung

Melawan ragu yang kejam menikung

Lantar jumpa lama dibendung kerinduan terpasung

.

Rindu yang merapat ini

Aku pulangkan saat kening tak berjarak dengan sajadah

.

Sederhana ya?

Begitulah cara kita bercengkrama

.

Image exofanfictionindonesia.wordpress.com

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun