Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Menebak-nebak Arah Koalisi: Melajunya Jokowi dan Galaunya Lawan Politik

11 Mei 2014   17:16 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:37 112 1
Pada saat PDIP dengan capresnya Jokowi sudah melaju dengan konsolidasi teritorial dan sektoral dari para relawan dan potensi-potensi pendulang suaranya, beberapa parpol justru masih disibukkan dengan lobi-lobi transaksional koalisi. Walaupun kandidat capres sudah mengerucut pada dua sosok kuat, Jokowi dan Prabowo,namun ke-pede-annya ARB masih melakukan manuver politik ‘martabat’ budaya menjadi pemenang. SBY sebagai lokomotif Demokrat pun, masih bergaya santun dan jumawa melakukan psywar pembentukan poros baru setgab jilid II. Bukan parpol namanya kalau dalam keadaan tersudut tidak melakukan gertakan untuk meningkatkan nilai tawarnya, syukur-syukur mendapatkan blessing sebagai kuda hitam yang diuntungkan dari berbaliknya arah angin dukungan masyarakat.

Harus diakui PDIP memiliki strategi brilian dan mengambil posisi kunci terlebih dahulu. Keluwesan dalam berkomunikasi serta menafikan gengsi sebagai pemenang pileg, Jokowi dengan lincahnya melakukan lobi-lobi dan safari politik. Hal ini menjadikan PDIP lebih memegang kendali arah arah koalisi, bahkan dalam beberapa kasus dapat dikatakan sebagai pemegang kendali. Paling tidak, mampu menjadikan lawan-lawan politik harus selalu menyesuaikan strategi ‘permainan’ untuk dapat tetap eksis. Sementara yang terlalu kaku dengan gaya jumawanya dibuatnya mati kutu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun