kecepatan, aktualitas, serta interaktivitas online media tidak lagi perlu dipertanyakan. Tapi bagaimana dengan faktualitas serta kedalaman berita? Bagaimana juga dengan kredibilitas berita dalam media online? Apakah semua berita dapat dipercaya kebenarannya?
Secara garis besar, Seminar Professional Standart in Journalism : Twitter, Ethics, Cyber Media bertolak pada ketiga pertanyaan tersebut. Dibawakan oleh Mindy McAdams, profesor di University of Florida untuk jurnalisme online, seminar ini banyak mengupas pedoman pemeberitaan untuk online media.
Mindy McAdams yang telah banyak berkiprah di dunia Online Journalism ini memulai dengan materi pedoman pemberitaan Cyber Media. Beberapa hal yang harus diterapkan pada dasarnya tidak jauh beda dengan media lainnya. Jurnalisme online harus tetap memperhatikan ruang lingkup pemberitaan (scope), Verifikasi dan keberimbangan berita (verification & news balance), Ralat, Koreksi, dan hak jawab (Rectification, correction, and the right to reply), serta Pencantuman pedoman (Inclusion guidelines). Pedoman lainnya membahas kesimpulan dari pengguna konten (user - generated content), Pencabutan berita (Revocation of news), Iklan (advertisement), Hak Cipta (Copyright), serta Sengketa (Dispute).
Pedoman pemberitaan yang dikemukakan Mindy tersebut bisa dipergunakan sebagai referensi konsumen untuk memilih berita. Tidak semua berita memiliki kredibilitas dan nilai faktualitas. Oleh sebab itu, konsumen juga harus cerdas memilih agar tidak terjebak dalam rumor.
Cyber Media yang luas dan terbatas tidak membatasi pemberitaan hanya dari situs-situs berita resmi yang telah terdaftar. Konsumen dapat memperoleh berita darimana saja termasuk social media sekalipun. Nah, bagaimana dengan kredibilitas social media?
Mindy mengemukakan kekuatan social media yang terletak di tangan individu. Penulis buku Flash Journalism: How to Create Multimedia News Packages ini mendefinisikan social media sebagai " Digital System that enable people, identify by profiles to share information"
Sosial media memang telah banyak dipergunakan jurnalis untuk membagikan informasi. Namun, Identitas social media yang personal menuntut konsumen jauh lebih jeli lagi untuk mengkonsumsi informasi. Untuk mengkonsumsi informasi dari sebuah akun social media, konsumen harus tau benar identitas personal yang direpresentasikan dalam akun tersebut. apakah seorang jurnalis independen? Ataukah sebuah organisasi yang bergerak di biang jurnalistik?
Untuk memperjelas bagaimana penggunaan social media untuk pemberitaan, Mindy yang mengembang konten pertama di Digital Ink, divisi online pertama The Washington Post pada tahun 1994 memberikan beberapa konsep berikut :
1. Invite comments & Feedback from readers / viewers
2. Find and Follow useful sources of information
3. Follow and Learn from other journalists
4. Share useful links
5. Report breaking news / live
Memenuhi kelima konsep tersebut, berita melalui social media dapat dikatakan memenuhi kualifikasi kredibilitas.
Satu konsep lain juga ditekankan Mindy dalam seminar online media ini. Share, berbeda dengan give.
" Share isn't same with give "
Share adalah sebuah bentuk komunikasi dua arah dan give merupakan komunikasi satu arah. Dalam share interaktivitas antara pemberi dan penerima informasi terjalin dengan baik. Pemberi dan penerima pesan dapat saling mengoreksi isi pesan untuk ketepatan dan kebenaran informasi.
Media online memungkinkan interaktivitas yang baik antara pemberi dan penerima pesan. Maka seharusnya konsep share tersebut dapat diaplikasikan secara efektif pada media online.
Sumber:
Seminar Professional Standart in Journalism : Twitter, Ethics, Cyber Media yang diselenggarakan pada hari Rabu 9 Mei 2012 pukul 09.00 - 12.00 WIB di auditorium FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari no 6 Yogyakarta. Dibawakan oleh Prof. Mindy McAdams dari University of Florida. Dimoderatori oleh D. Danarka Sasangka, SIP., MCMS, dosen komunikasi UAJY.