Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Ketika Dia Mengulurkan Tangan-Nya...

27 Juni 2010   08:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:15 83 0

Masih kuingat dengan jelas hari – hari pertama kedatanganku di tempat ini. Takut dan bimbang akan jalan yang kulalui. Hidup di sebuah lingkungan asing, dengan kemampuan bahasa yang pas-pasan. Hari – hari kulalui dengan perasaan tidak karuan, antara excited, gembira, namun juga takut dan gelisah. Mendengar orang – orang di sekitarku berbicara dengan cepat dan lantang namun tak satu katapun dapat kumengerti. Ketika aku mencoba mengungkapkan pikiranku, tak seorangpun memahami isi hatiku. Setelah beberapa saat disini, aku mulai kehidupan baru dalam studiku di tengah – tengah sekumpulan penduduk lokal dengan kemampuan berbahasa inggris amat sangat terbatas. Susah sekali melakukan komunikasi dengan mereka. Keadaan semakin bertambah buruk ketika ternyata pembimbingku adalah seorang nenek perfeksionis yang amat sangat tegas dan kaku. Caci maki yang menusuk hati sudah menjadi makanan dan santapan sehari – hari dalam kelompok kami. Ingin rasanya aku memberontak dan kembali pulang ke rumah. Kembali ke pelukan orang tuaku yang pastinya memberikan kenyamanan dan keamanan yang tiada bandingannya. Namun tidak, aku harus menang. I can do it!!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun