Tulisan saya ini terinspirasi oleh kejadiaan di mana FPI kembali menunjukkan taringnya dengan melakukan pengerusakan terhadap beberapa tempat ibadah agama Buddha di Makassa. Menurut mereka ini adalah sebagai wujud toleransi mereka atas nasib saudara/i kita yang menderita di Myanmar sana oleh kejahatan kaum Buddha. Baiklah, anggaplah bahwa memang benar bahwa kaum Buddha (iya kalo bener ya!) yang melakukan penzoliman dan kaum Rohingya adalah korbannya, lantas apa itu membenarkan tindakan2 kita untuk melakukan pelecehan terhadap kaum Buddha di Indonesia yang notabene tidak mengerti apa2 tentang ulah saudara2 mereka yang di Myanmar sana? Tentu tidak!