Sasaran dakwah adalah seluruh umat manusia. Nabi Adam, sebagai manusia pertama, adalah seorang Muslim. Semua nabi juga beragama Islam. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Para nabi seperti saudara seayah, agama mereka satu yaitu Islam, namun syariat mereka berbeda-beda" (HR. Bukhari dan Muslim). Meskipun syariat atau aturan yang mereka bawa berbeda, agama yang dianut oleh semua nabi adalah sama, yaitu Islam.
Syariat adalah aturan yang diberikan kepada nabi tertentu, yang mungkin berbeda dari aturan yang diberikan kepada nabi-nabi lainnya. Allah menegaskan dalam Al-Qur'an, "Untuk setiap umat di antara kalian (baik umat Nabi Muhammad maupun umat-umat sebelumnya), Kami berikan aturan dan jalan yang terang" (QS. al-Maidah/5: 48).
Sebagai contoh, umat Nabi Isa pada awalnya adalah Muslim. Hal ini diabadikan dalam Al-Qur'an, "Ketika Isa mengetahui keingkaran Bani Israil, dia bertanya, 'Siapakah yang akan menjadi pembela-pembelaku untuk menegakkan agama Allah?' Para Hawariyyun (pengikut setia Nabi Isa) menjawab, 'Kamilah pembela-pembela agama Allah. Kami beriman kepada Allah dan saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang Muslim'" (QS. Ali Imran/3: 52).
Orang-orang Islam atau Muslim adalah mereka yang menyerahkan diri kepada Allah. Allah menjelaskan dalam Al-Qur'an, "Barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah dan berbuat kebaikan, maka dia telah berpegang pada tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah kesudahan segala urusan" (QS. Luqman/31: 22).
Dalam Tafsir Jalalain, frasa "Menyerahkan dirinya kepada Allah" dijelaskan sebagai menaati Allah. Sedangkan frasa "Dia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh" berarti memegang bagian dari tali yang paling kuat sehingga tidak perlu dikhawatirkan akan putus. Tali ini adalah Islam.
Sasaran dakwah termasuk orang-orang kafir. Allah berfirman, "Katakanlah kepada orang-orang kafir itu, 'Jika mereka berhenti dari kekafirannya, Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu. Namun, jika mereka kembali lagi, maka akan berlaku kepada mereka sunah Allah terhadap orang-orang terdahulu'" (QS. al-Anfal/8: 38).
Dalam konteks ayat tersebut, yang dimaksud dengan orang-orang kafir adalah Abu Sufyan dan para pengikutnya. Saat ini, dakwah tetap bertujuan mengajak orang-orang kafir kembali kepada Islam. Jika mereka kembali, dosa-dosa mereka akan dihapuskan. Allah menjanjikan, "Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dosa-dosa mereka dan Kami akan beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan" (QS. al-Ankabut/29: 7).
Sasaran dakwah tidak hanya orang-orang kafir, tetapi juga mencakup empat kelompok utama: diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Dakwah bertujuan mengajak ke jalan Allah, mendorong iman dan ibadah kepada-Nya, serta mengembangkan akhlak mulia. Keempat sasaran ini harus diseru sesuai perintah Allah, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik" (QS. al-Nahl/16: 125).