Mendung menyapa kota nan panas ini, dia memandang jalan raya , memandang lalu lalang manusia, sembari duduk di kursi ruang tamu, sesekali mengrunyitkan dahi, menyeruput teh yang ada didepannya. Bibir tipisnya perlahan bergerak, tersenyum dengan tawa kecil,teringat dengan apa yang telah ia lalui, hingga sekarang ia bisa berdiri di sini, sekali lagi ia menyeruput teh didepannya, dan mulai mengisahkan tentang dirinyaÂ
KEMBALI KE ARTIKEL