"Kau mengkhianatiku." Ucap seorang wanita dengan gaun satin berumbai merah di ujung koridor berkarpet merah. Nadanya getir. "Aku tidak pernah mengkhianatimu. Memang sedari awal aku tidak cinta kau," dan yang diajak bicara membalas perkataanya. "Tapi aku selalu mencintaimu!" Wanita itu berteriak, rambutnya acak-acakan, mungkin jika orang yang lalu-lalang melihatnya, mereka akan memanggilnya 'wanita gila'. Berteriak-teriak di gedung yang penuh hiruk-pikuk.
KEMBALI KE ARTIKEL