Aku terbangun, kulihat jam. Ini masih jam 3 pagi, masih 4 jam lagi acaranya dimulai. Udara dingin berkesiur kencang. Aku menggigil, tetapi tidak bisa tidur. Hari ini adalah hari yang kutunggu-tunggu. Setelah 2 bulan lebih aku berlatih, akhirnya hari yang direncanakan tiba. Hari puncak pentas seni Kabupaten Probolinggo, babak grand final. Sudah lama aku ingin menjadi penari. Sedari umur 8 tahun, aku ingin menjadi penari yang ulet dan handal. Agak aneh memang, untuk seorang anak laki-laki. Sejak aku melihat mendiang ibuku, yang seorang penari, menari dengan setiap gerakan-gerakannya bagai kapas, ringan dan lembut, tapi dapat menjelaskan makna tersirat secara keseluruhan dalam tari tersebut.Â
KEMBALI KE ARTIKEL