Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi: Perempuan yang Memanen Luka

23 Desember 2024   01:23 Diperbarui: 23 Desember 2024   01:23 22 1
Di ladang sunyi, dengan keranjang penuh harap,  
Perempuan menanam benih luka di tanah kering,  
Menggenggam air mata, menyiramnya dengan sabar,  
Mencari cinta dalam bayang-bayang yang hilang.

Dengan tangan bergetar, dia memetik duri,  
Setiap sayatan, sebuah cerita terukir,  
Di balik senyum, tersembunyi jiwa yang letih,  
Menghitung luka, seolah itu emas yang berkilau.

Dia berjalan di antara ilusi dan kenyataan,
Menghargai setiap tetes darah yang jatuh,
Menjadi petani di ladang rasa,  
Memanen luka, menuai duka.

"Oh, dunia," serunya, "apa kau tak lihat?Di balik tawa ada jeritan yang terpendam,

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun