Sadranan secara bahasa berasal dari kata nyadran yang dapat diartikan memberikan doa keselamatan pada leluhur yang sudah tiada di bulan Sya'ban atau Ruwah yang disertai bersih -- bersih dan tabur bunga di makam para leluhur. Setiap dukuh atau desa berbondong -- bondong menggelar acara yang sudah menjadi budaya dan tradisi masyarakat Jawa yang masih terus dipertahankan. Dinamakan tradisi karena sudah lama dilakukan dan masih dilakukan sampai sekarang bahkan sejak berkembangnya agama Hindu pada abad ke-4. Tradisi ini rutin dilakukan setiap tahunnya pada berbagai wilayah di Jawa. Setiap wilayah memiliki waktu yang berbeda -- beda, biasanya diselenggarakan satu bulan sebelum dimulainya puasa Ramadhan yaitu tanggal 15, 20 dan 23 Ruwah. Ada pula yang dilaksanakan pada setiap hari ke-10 bulan Rajab atau saat datangnya bulan Sya'ban. Sehingga bisa dikatakan tradisi ini dilakukan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan, juga untuk memperkuat tali silaturahmi antar warga sekitar dan dengan warga asli yang merantau.
KEMBALI KE ARTIKEL