Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Tipuan dan Tipu-Tipu

21 Desember 2013   14:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:40 26 0
Klasiknya cerita demi cerita penipuan di sekitar yang menimpa orang selain diri kita sendiri atau keluarga kadang kita anggap remeh, betul? Salah satu karakter favorit saya pernah bilang, "manusia tidak akan peduli mengenai suatu masalah jika tidak menimpa dirinya sendiri maupun orang dekatnya," Filosofi yang bisa kita petik dari sini afalah apakah manusia peduli? Coba tanya diri sendiri, apakah pernah berpikir 'untung bukan saya' ? Manusia punya ego, jadi wajar jika kadang kita egois. Ah, egois. Sifat ingin lebih baik, lebih beruntung, begitulah.
Ekspektasi saya terhadap kepedulian manusia memang rendah, dan memang, kadang tidak percaya itu baik. Seperti halnya jika ada orang 'iseng' yang mau menghipnotis atau menipu kita seperti apa yang baru saja saya alami. Ironi. Saya mengakui bahwa saya menerima dan fine saja dengan manusia yang berprofesi seperti itu, karena mereka punya bakat dan kemampuan utk menipu orang lain, dan bisa saja mereka tidak bisa makan jika tidak mendapat rezeki dari cara yang baik-baik sehingga terpaksa hidup tidak jujur. Semuanya kembali pada prinsip masing-masing.

Sekarang saya hanya ingin hidup jujur, terlepas dari apa yang mereka pernah lakukan yang merugikan saya secara ekonomi dan emosional. Toh tidak selamanya semua orang yang pernah kita temui adalah orang jahat, kan? Lagipula, cuma dengan berpikir positif kita bisa lebih maju, yah meski secara EQ saja sih. Because there's no use fretting about something entirely useless, thougj. That's all, happy holiday Folks!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun