Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Indonesia dan Dehumanisasi Intelegensia

14 Oktober 2013   16:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:32 110 0
Negara ini direbut oleh para pejuang bukan hanya materi saja yang hilang, kucuran darah pun berserakan beririma layaknya tetesan gerimis hujan. Entah dimana nasib para anak cucu, disaat negara ini terpuruk dalam bingkai semangat kemiskinan. Saya berpikir Tuhan mulai enggan terhadap negara ini akibat hilangnya intervensi transendental dikalangan para pejabat atau mungkin ruh itu telah ada.tetapi hawa nafsu yang berserakan seolah menambah gairah layaknya Tuhan melempar jauh bintang, berserakan tak terbayang jauhnya. Ketika mindset dijadikan acuan tanpa ada bekal rohani, saat itu juga kekuatan humanis hilang bagai buah yang dimakan ulat, masa demi masa berlalu, kendatipun masa tak terlihat, tapi dimensi metafisika yang diangkat mendeskripsikan yang lain, ia memakan moralitas oknum sebagai upaya disintegrasi kerapuhan bangsa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun