Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kenangan Indah Bersama Ramadhan

3 September 2010   20:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:28 253 0

Entah pada usia berapa tahun aku mulai berpuasa, tepatnya belajar puasa. Yang aku masih ingat hingga saat ini adalah ketika aku yang kehausan merengek di depan ibu agar ia izinkan aku minum, “Sebentar lagi, nak. Saat adzan Zhuhur berkumandang engkau boleh minum.” Katanya lembut. Dan aku kemudian menuju dapur sekedar memandang segelas susu hangat yang telah aku campur sirop berwarna merah yang sedari tadi telah aku siapkan. Begitulah masa-masa latihan puasa yang aku masih ingat,  dan ketika matahari berada di atas kepala, atau ketika adzan zhuhur berkumandang aku segera minum susu hangat bercampur sirup berwarna merah itu, makan sekadarnya dan melanjutkan puasaku hingga bedug maghrib terdengar. Sungguh nikmat!

Aku pun masih ingat, pada masa itu sekolah kami diliburkan penuh sejak hari pertama Ramadhan. Namun ketika Prof. Daoed Yoesoef menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kebijakan yang telah berlangsung sejak lama itu dicabut. Aturan itulah yang terus berlaku hingga saat ini, dimana proses belajar mengajar di seluruh Sekolah Negeri dari SD hingga SMA tetap berlangsung pada bulan Ramadhan. Walau hari pertama puasa dan sepekan sebelum Idul Fitri biasanya diliburkan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun