"Aku tidak mau memaafkannya. Dia harus menerima balasan yang setimpal." Itulah alasan yang sangat sederhana bagi seseorang, mengapa menolak untuk memaafkan kesalahan orang lain. Seolah-olah Tuhan tutup mata atas segala perbuatan seseorang karena semua orang memaafkannya. Benarkah Tuhan tidak lagi meminta pertanggungjawaban atas kesalahan yang dilakukan, jika telah dimaafkan?
KEMBALI KE ARTIKEL