Ilmu, menurut Mudzaffar dalam kitabnya ‘Mantiq’, adalah hadirnya gambaran (konsep) sesuatu pada benak (akal). Sebagaimana termaktub dalam Alqur’an, Mudzaffar sepakat bahwa manusia terlahir dalam keadaan tidak mengatahui (memiliki ilmu) secara aktual. Dengan panca indranya, manusia berintraksi dengan lingkungannya dan menghadirkan pengetahuan indrawi. Kehadiran pengetahuan di benaknya dari apa yang dilihat, didengar, diraba dst menjadikan ia berpengetahuan secara aktual. Disebut aktual, karena manusia memiliki kesiapan (potensi) menerima pengetahuan. Kesiapan itu berupa anugrah (pemberian gratis) seperti panca indra, rasa ingin tahu, dan benak yang (mungkin) mampu menampung unlimited data.Â
KEMBALI KE ARTIKEL